(5)
Membaca dgn Perlahan Jelas dan Tartil
**********
Seperti halnya sedang berbicara dihadapan orang atau pada saat persentasi, tentu saja kita tidak akan terburu buru / tergesa gesa, kita akan menyebutkan perkataan demi perkataan dengan pelan (tidak keras) dan jelas, kepada lawan bicara kita
Lantas bagaimana ketika kita sedang berbicara dengan Allah, sedang memanjatkan doa kepada Allah, sedang mengagungkan Allah? Tentu saja sudah seharusnya dan sewajarnya kita membaca bacaan Shalat dengan Tartil
Baik ketika menjadi Imam ataupun Shalat Sendiri (Shalat Sunat), membaca bacaan Shalat dengan Jelas, Perlahan dan Tartil akan menambah kekhusyuan dalam Shalat
Sebagaimana Firman Allah Azza Wa Jalla :
أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ ٱلْقُرْءَانَ تَرْتِيلًا
" ..... Dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan " (QS. Muzzammil : 4)
_____________________
(6)
Merasa Allah Menjawab Ketika Shalat
**********
Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda didalam Hadits Qudsi :
Allah Azza wa Jalla berfirman :
"Aku bagi shalat untuk-Ku dan hamba-Ku menjadi dua bagian, bagi hamba-Ku apa yang dia pinta. Jika dia mengucapkan: Alhamdulillahi rabbil alamiin maka Allah berfirman: "Hamba-Ku memuji-Ku". Jika dia mengucapkan: "Ar Rahmaanir Rahiim, maka Allah berfirman: "Hamba-Ku menyanjung-Ku" dan jika ia mengucapkan: Maaliki yaumid diin, maka Allah menjawab: "Hamba-Ku mengagungkan-Ku" Jika dia mengucapkan: Iyyaakana'budu wa iyyaakanasta'iin, maka Allah berfirman: "Ini adalah antara Aku dan hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa yang dia mohon. Jika ia mengucapkan: Ihdinash Shiratal Mustaqiim Shiraathal ladziina an'amta 'alaihim Ghairil Maghdhuubi 'alaihim waladz Dhaalliin, maka Allah berfirman: "Ini adalah untuk hamba-Ku dan bagi hamba-Ku apa yang dia minta" (Musnad Ahmad)
Allah Maha Tau dan memperhatikan apapun yang kita lakukan, termasuk didalamnya ketika kita sedang beribadah mengerjakan Shalat. Betapa Allah Bangga dan membanggakan seorang Hamba yang sedang mengibadahi Allah (membaca Al Fatihah) Shalat, kepada Para Malaikat Malaikat
Shalat seperti sedang berhadap hadapan dengan Allah, Ini adalah antara (Aku) Allah dan hamba-Ku, dan untuk hamba-Ku, bagi Hamba-Ku apa yang dia minta
(...Bersambung...)
..Wallahu a'lam..