...

Anjing

Artikel - 8 months ago - Tag : Artikel
Author : Abdullah Abdurrahman

Tentang anjing, adalah benar bahwa hewan ini masuk kedalam hewan yang diharamkan baik dagingnya untuk dikonsumsi juga untuk dipelihara (didalam rumah), namun memiliki pengecualian yaitu boleh dipelihara untuk kepentingan berburu, keamanan, menjaga rumah (dengan penempatan dan penggunaan diluar rumah). Sebagaimana disebutkan didalam hadits Bukhari : “Siapa yang menjadikan anjing sebagai peliharaannya (–kecuali anjing penjaga ternak, atau anjing pemburu, atau anjing penjaga rumah / kebun /tanaman-) niscaya berkuranglah satu qirath pahalanya setiap hari”. Hadits ini mengandung ancaman maka secara fiqh melakukan ini adalah berhukum haram.

 

Tentang anjing, walaupun ada sebab sebab anjing boleh dipelihara (baca sebab sebabnya diatas) namun anjing tidak diperbolehkan dipelihara didalam rumah, masuk kerumah, naik keranjang kamar tidur kita, dll. Disebutkan pula bahwa rumah. Sebagaimana disebutkan didalam hadits Tirmidzi : “Di dalam rumah itu terdapat tirai dari kain tipis yang bergambar patung dan di dalam rumah itu terdapat seekor anjing. Perintahkan agar gambar kepala patung yang berada di pintu rumah itu dipotong sehingga bentuknya menyerupai pohon, dan perintahkan agar tirai itu dipotong dan dijadikan dua buah bantal untuk bersandar dan perintahkan agar anjing itu keluar dari rumah“. Bagi kita yang sudah paham tentu tahu bahwa memajang patung, lukisan, gambar, foto (serupa makhluk hidup dirumah adalah haram, dan juga anjing yang dipelihara didalam rumah. Kemudian dalam hadits Bukhari : “Malaikat tidak akan masuk rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan lukisan (serupa dengan makhluk hidup dan semisal).“

 

NOTE : Mungkin banyak diantara kita yang tidak mau memelihara anjing didalam rumah karena mereka yakin itu haram dan dilarang, namun anehnya mereka mau memajang patung, lukisan gambar, foto (serupa makhluk hidup didalam rumahnya), padahal larangan dan keharaman ini datang dari hadits yang sama.

 

Tentang anjing, adalah benar bahwa setiap hewan yang haram, maka haram pula muamalahnya, berjual beli, memakan dagingnya,  karena selain itu hewan ini adalah najis, dari air liurnya begitu pula hingga kotorannya, dimana jika seseorang terkena najis dari hewan ini maka batalah wudhu seseorang tersebut, dan najis tersebut harus dibersihkan.

 

_____

 

Tentang anjing, tidak shahih informasi yang mengatakan bahwa najis air liur anjing harus dibersihkan dengan 7x air dan tanah. Melainkan yang shahih adalah pemahaman sifat najis itu sendiri disucikan hingga hilang 3 unsur, yaitu : (1)baunya, (2)warnanya, dan (3)teksturnya. 

 

Tentang anjing, najisnya dibersihkan dengan 7x air dan tanah itu adalah apabila anjing tersebut menjilat (air liurnya terkena) bejana yang berisi air, maka bejana tersebut yang dibersihkan dengan 7x air dan tanah. Sebagaimana hadits Muslim : ”Sucinya bejana kamu yang dijilat anjing adalah dengan cara mencucinya sebanyak tujuh kali, dan yang pertama dengan tanah.” Tentu ada perbedaan pendapat Ulama terkait ini, namun yang rajih, Insya Allah adalah yang diterangkan pada materi tulisan ini.

 

_____

 

Tentang anjing, ini adalah hewan yang umumnya jinak yang ada disekeliling kita, jangan memelihara disini bukan berarti kita boleh menzaliminya, menendangnya, memukulnya, menghardiknya, dll. Melainkan silahkan saja kita mau memberi makan dan minum hewan jinak ini, menyayanginya, tidak menyakitinya, tidak menghardiknya, tidak membuangnya, membunuhnya (tanpa sebab). Walaupun hewan haram dan najis, namun boleh saja berinteraksi dengan hewan ini, adapun terkena najisnya nanti bisa disucikan sebagaimana dijelaskan diatas.

 

Tentang anjing, semua Ulama Fiqh sepakat tanpa ada keraguan sedikitpun tidak benar bahwa Islam menuntunkan memelihara hewan ini, dengan definisi masuk rumah, tinggal di rumah, tidur diatas kasur, punya kandang didalam rumah, bulunya yang rontok beterbangan dan berserakan didalam rumah, menempel di baju, kasur, makanan, buang air didalam rumah, dll. Ada kutu, bakteri, virus yang ada pada hewan ini, bahkan menurut penelitian medis bisa menyebabkan gangguan kesehatan, kehamilan, dan pada beberapa kasus penyakit kulit, Asma, Hydrocephalus, dan juga penyakit lainnya.

 

Tentang anjing, boleh saja memberi makan, menyayangi, mengelus ngelus, dll, adapun terkena najis atau kotorannya, bisa disucikan sebagaimana penjelasan diatas.

 

Sekali lagi ditekankan Islam tidak menganjurkan memeliharanya, tinggal didalam rumah, hewan ini bukanlah hewan peliharaan dalam rumah, bukan peliharaan hobi, melainkan hanya boleh dipelihara dengan sebab sebab sebagaimana dijelaskan diatas.

 

Sekali lagi ditekankan, walaupun demikian muamalah terkait anjing ini tetap tidak boleh, usaha jualan anjing, makanan anjing, pet shop anjing, salon anjing, penitipan anjing dll (biarlah ini menjadi muamalah Non Muslim). Ini dilarang sebagaimana dijelaskan diatas.

 

**************************

**************************

 

Dalam perspektif lain, yaitu perilaku dan psikologis, sebagian didapati dalam jurnal maupun penelitian, didapati arti dan tanda dari perilaku anjing kepada manusia (tuannya).

 

Anjing adalah hewan yang sangat setia kepada manusia bahkan sampai mati dia tidak akan berpaling (sedangkan kebanyakan manusia belum mati sudah tidak setia, hmm). Anjing tidak akan menggigit tangan tuannya sendiri, anjing akan menjaga, mengorbankan nyawanya untuk tuannya. Sebagaimana pernah disinggung sebelumnya :

 

“Seekor anjing yang diberi makan 1x, dia akan ingat selama 1 tahun.” 

 

(sebaliknya manusia yang diberi makan 1 tahun bisa melupakan / meninggalkan manusia yang memberinya makan dalam waktu 1 hari, hmmm).

 

Anjing sangat setia dan loyal menunggu tuannya, dia akan berlari dan melompat kegirangan ketika melihat kedatangan tuannya, jika diajak jalan jalan, dari raut muka dan gerakannya, dari kibas kibas ekornya, jelas terlihat dia sangat semangat dan super gembira. 

 

Anjing tidak sebagaimana manusia memiliki rentang usia yang lebih pendek, didalam sebuah penelitian 1 hari bagi usia anjing setara pada kisaran 1 - 2 minggu bagi usia manusia. Jika anjing memiliki 1 hari saja dari setiap 1 - 2 minggu usia kita, maka anjing akan memanfaatkan waktunya sangat berarti untuk tuannya.

 

*************************

 

Darisini kita bisa tahu, bahwa belajar dari melihat sikap dan gestur seseorang. Seseorang yang baik, yang mencintai kita, akan bisa terlihat dari bagaimana perilakunya terhadap kita, bukan sekedar dari kata kata manis, janji janji manisnya, atau mulut manisnya.

 

1. Antusias kepada kita

2. Setia dan loyal kepada kita

3. Selalu ingat kebaikan kita

4. Menjaga dan berkorban untuk kita

5. Tidak “menggigit” tangan kita

6. Tidak akan mengkhianati kita

(Sampai Mati)

 

Darisini juga kita tahu, bahwa seorang Muslim yang baik, yang mencintai Allah dan Rasulnya, mengimani agamanya, memahami perkara akhirat, mencintai manusia yang baik kepadanya, yang menolongnya, yang membantunya, mencintai manusia karena kecintaan terhadap Allah dan RasulNya maka akan terlihat dari perilaku dan gesturnya, 

 

1. Selalu antusias kepada kita

2. Loyal dan setia kepada kita

3. Mengingat kebaikan kita

4. Adab, sopan, tak kurang ajar

5. Berbalas budi

6. Berkorban untuk kita

7. Menjaga, menolong kita

8. Tidak memanfaatkan kita

9. Tidak merugikan kita

10. Tidak berkhianat, dll.

(Bukan hanya periode tertentu, melainkan selalu, seterusnya, selamanya, sampai mati).

 

Dan ingatlah, sebagaimana anjing yang memiliki karakteristik asal, hukum asal yang menempel pada dirinya, atau karakteristik asal yang ada pada dirinya yaitu “loyal” (alias : setia). Maka dari binatang najis dan haram dan berderajat rendah ini kita bisa mengambil nasehat lantas bagaimana dengan kita manusia yang derajatnya bisa lebih tinggi dari malaikat, namin memilih menjadi manusia yang tidak setia, tidak sopan, tidak balas budi, merugikan, memanfaatkan, bahkan berkhianat kepada orang yang berbuat baik kepada dirinya.

_____

 

Satu lagi perlu ditambahkan tentang anjing ini, dimana banyak yang memahami kita bisa dengan mudahnya masuk kedalam Surga hanya dengan (dari hadits) memberi minum seekor anjing. Pemahaman seperti ini adalah pemahaman yang super jahil dan merendahkan Allah, meremehkan Allah mendurhakai Allah, seakan syarat masuk Surga itu adalah seekor anjing, padahal pemilik Surga itu adalah Allah, masuk tidaknya kita kedalam Surga adalah karena rahmat Allah, seizin Allah. 

 

Padahal maksud hadits diatas adalah tentang kebaikan, tolong menolong, peduli, rasa simpati, rasa empati, rasa iba, bukan lagi ke sesama manusia yang sudah seharusnya, bahkan kepada seekor anjing “kurap” makhluk hina, rendah, yang nyaris mati, tidak ada gunanya, yang dari keikhlasan itu, maka Allah ganjar keikhlasan tersebut bahkan dari seorang yang hina pula (pemaksiat), dengan rahmat Allah dan diizinkan masuk kedalam Surga.

____

 

Darisini kita tahu, dan ingatlah bahwa ada hikmah dari anjing, seekor makhluk hina, dan rendah ini, kita tahu bahwa hewan anjing disini najis dan haram, sedangkan manusia dengan berdefinisi lebih rendah dari seekor anjing maka manusia ini lebih buruk, lebih hina, lebih rendah derajatnya dari hewan anjing itu sendiri. 

 

Darisini kita tahu, ada (hikmah dari) asbab seekor anjing yang bisa memasukkan manusia kedalam Surga. Adapula manusia manusia yang lebih rendah dari seekor anjing, dan manusia manusia yang seperti demikian, maka kelak akan masuk kedalam Neraka.

 

 

..Wallahu a’lam..