Manhaj, artinya adalah metode, atau cara, atau jalan. Dalam rangka agama Manhaj artinya adalah sebuah metode, cara, atau jalan dalam memahami agama. Manhaj Salaf, berarti metode beragama sebagaimana agama ini dipahami oleh Para Salaf, atau para pendahulu, para generasi awal awal zaman Nabi shallallahu alaihi wasallam, para sahabat, dan generasi setelahnya yang mengikuti, memahami, dan menjalankan agama ini sebagaimana Para Sahabat.
_
Madzhab artinya “Belajar Dari”. Kita kenali ada 4 Ulama Besar Salaf (Generasi Awal Awal), setelah Masa Sahabat yang sangat tinggi keilmuannya akan Agama ini. 4 Ulama ini bermanhaj salaf, beraqidah sebagaimana salaf, namun pada ranah Fiqh ke 4 Ulama ini sedikit ada perbedaan pada Fiqh Furuiyah (Fiqh Cabang), sesuai lokasi, waktu, demografi, topografi, dan keadaan kala itu sesuai zaman mereka masing masing, adapun sekali lagi perihal Aqidah dan Fiqh mereka sama. Belajar dari Imam Malik maka murid-muridnya disebut Malikiyah, belajar dari Imam Hanafi maka disebut Hanafiyah, dari Imam Syafi’i dikenali sebagai Syafi’iyah, Imam Ahmad bin Hambal masyhur disebut Hambali. Agak aneh memang jika beberapa saudara kita mengaku belajar dari mereka, tetapi Aqidahnya berbeda, padahal ke 4 Imam tadi sama Aqidah dan Manhajnya, adapun yang berbeda hanya perihal Fiqh cabangnya saja.. Hmm..
_
Sanad, artinya adalah rantai, maksud rantai disini adalah tersambungnya suatu hubungan, misal dalam hal ini adalah tersambungnya hubungan keilmuan agama yang sampai kepada Rasul shallallallahu alaihi wasallam. Sanad ini dikenali dan dipelajari dalam Ilmu Tafsir, dalam Ilmu Hadits, dan pemahaman secara keseluruhan. Sanad Ilmu dalam agama ini ibarat sertifikat silsilah, darimana silsilah keilmuan agama seseorang tersebut, apakah ilmu agama orang tersebut tersambung sampai ke rasul shallallahu alaihi wasallam, ataukah tersambung ke siapa? Atau bahkan jangan jangan tidak ada sambungan ilmunya.
Disebutkan bahwa seseorang yang mempelajari ilmu agama, namun tidak memiliki sanad keilmuan yang jelas, maka orang tersebut bersanad kepada Iblis / Setan. Dimana maksudnya adalah, agama ini wajib dipahami dengan pemahaman yang benar, pemahaman yang bersambung dari gurunya, terus sampai kepada Rasul shallallahu alaihi wasallam. Adapun ilmu agama seseorang ini tidak bersanad, atau tidak jelas sanadnya, tidak sampai sanadnya kepada Rasul Shallallahu alaihi wasallam, maka dipastikan orang tersebut salah dalam memahami agama, karena orang tersebut tidak memiliki guru, alias memahami agama ini berdasarkan pemahamannya sendiri, pemahaman yang salah, yang memasukkannya ke Neraka, inilah yang dimaksud Bersanad kepada Iblis / Setan.
_
Matan, secara mudah adalah istilah ilmu yang mempelajari keaslian dari redaksi dan maksud asli dari redaksi tersebut, bisa redaksi Al Quran atau As Sunnah, lebih sering kita kenali istilah ilmu matan ini pada keilmuan yang mempelajari Hadits. Keilmuan akan matan inilah yang nantinya beroutput kepada memahami tafsir, maksud dan arti dari sebuah redaksi dalil, lebih seringnya pada redaksi dalil Hadits.
****
Hmmm… masalah sanad,
Sanad keilmuan kita apa?
Apakah Youtube, bin FB. bin IG, bin Mbah Google?
Alias Ilmu kita bersanad kepada Setan?
..Wallahu a’lam..