Ustadz Yazid rahimahullah, guru saya, guru kita bersama, adalah salah satu ustadz senior, termasuk terdepan yang dalam dakwah tauhid, dakwah manhaj salafiyah, dakwah ahlussunnah, yang mendakwahkan dan memahamkan umat tentang wajibnya bertauhid, aqidah yang benar, manhaj metode beragama yang benar, bahaya perkara perkara syirik, khurafat, bid’ah.
Namun, sampai Ustadz Yazid wafat, kesyirikan masih merajalela dimana mana, sembah kubur, tawasul kepada orang mati, jimat, memiliki sesembahan selain Allah, masih banyak dipraktekkan dimana mana. Salah seorang “raja bid’ah” yaitu Idrus Ramli kita dapati bahkan bergembira dan bersenang senang, atas wafatnya pejuang tauhid Ustadz Yazid rahimahullah.
_____
Beberapa hari sebelum beliau pergi menunaikan haji yang terakhir kalinya sebelum beliau wafat, beliau sempat menerima sebagian dari kami ketika bertamu ke rumah beliau.
Kami Pun dipersilahkan duduk. Ketika melihat beliau, kami ingin memeluk beliau dan mencium beliau, namun beliau bilang cukup jabat tangan saja karena saya masih sakit (pasca operasi). Tak kuasa mata kami mengucurkan air mata melihat kondisi beliau yang berat badannya sampai turun 20 Kg.
Satu hal yang membuat kami takjub, wajah beliau begitu tenang, bersinar, tidak menunjukkan sedikitpun wajah orang yang sedang sakit (yang biasanya cemberut penuh dengan kesedihan). Kurang lebih satu jam kami ngobrol bersama beliau. Beliau sempat menangis melihat perkembangan dakwah salafiyah di Indonesia akhir-akhir ini (bukan dari sisi jumlah, tapi sisi kualitas).
Beliau tidak bersedih, menangis, terkait kondisi kesehatan beliau, melainkan beliau bersedih dan menangis melihat dakwah salafiyah di Indonesia. Tanda bahwa dakwah salafiyah di Indonesia dicapture beliau lebih menyedihkan dan memprihatinkan dari penyakit cancer yang ada pada diri beliau.
_____
Tidak seperti asa dan cita cita beliau, perkembangan dakwah salafi di Indonesia jauh dari ekspektasi dan harapan beliau, memprihatinkan, bahkan menyedihkan, sampai membuat beliau menangis. Dari sisi kuantitas atau jumlah memang sudah banyak, namun dari sisi kualitas masih sangat menyedihkan.
Tidak seperti asa dan cita cita beliau, perkembangan dakwah salafi di Indonesia jauh dari ekspektasi dan harapan beliau. Didalam dakwah salafi, dakwah sunnah, kita dapati ada menyempal dai dai dengan manhaj hizbiyin, harokiyin, sururiyin, ikhwaniyin, manhaj muwazanah, manhaj bunglon didalam dakwah salafiyah, orang orang ini hadir dan datang di acara pemakaman Ustadz Yazid rahimahullah, seakan mereka murid beliau, seakan mereka seakidah dan semanhaj padahal bukan, mereka datang untuk kebutuhan “konten” dan “exposure”, agar dianggap semanhaj dengan Ustadz Yazid rahimahullah, padahal sejatinya mereka berbeda dengan Ustadz Yazid rahimahullah.
✔️Ustadz Yazid bahas Tauhid
❌Bahasan mereka jauh dari Tauhid
✔️Ustadz Yazid “tidak menerima amplop”
❌Mereka dakwah “menerima amplop”
✔️Ustadz Yazid tidak berorganisasi
❌Mereka berorganisasi, membuat dewan
✔️Ustadz Yazid tidak jualan dalam agama ini
❌Mereka jualan (konten)
Dan lain lain.
Ini yang sebenarnya membuat Ustadz Yazid rahimahullah sempat menangis. Karena dari sisi kuantitas seakan banyak, padahal dari sisi kualitas sangat memprihatinkan.
_____
Di hari beliau wafat saja, didalam masjid, di ring 1 beliau, masih didapati pemandangan yang jauh dari pemahaman atau manhaj salafi yang sebenarnya. Jamaah sibuk foto foto, selfie ketemu ustadz populer, berhamburan berhamparan dijalan (dzalim), ada yang ghuluw, mau pegang pegang, cium cium tangan, menangis nangis berlebihan dan lainnya. Ini tentu memprihatinkan, salafi tidak seperti ini.
Tata cara shalat jenazah yang tidak sesuai sunnah, terkhusus jamaah yang dibelakang, terputus saf, tidak wudhu, ikhtilat campur baur laki laki dengan perempuan, asal asalan, asalkan seakan ikut shalat, padahal tidak dengan tata cara ibadah yang benar.
Berkerumun kerumun, rebutan makanan gratis, buang sampah sembarangan, sekali lagi foto foto jenazah tanpa izin, video jenazah tanpa izin, merekam tanpa izin, dan menyebarluaskannya tanpa izin. Ini memprihatinkan, ini bukan perilaku salafi.
*************************
Maka, darisini kita tau, bahwa perjuangan Ustadz Yazid rahimahullah terhadap dakwah tauhid ini, dakwah salaf ini, manhaj salaf ini belumlah selesai, masih jauh dari ekspektasi dan cita cita beliau. Dimana perjuangan tersebut, akan terus dilanjutkan, salah satunya lewat apa yang akan dilakukan MJL, salah satu pewaris dakwah salafi, memahamkan kepada umat apa itu Tauhid, apa itu Aqidah, apa itu Manhaj, metode beragama, pemahaman agama yang benar, sebagaimana para salaf, sebagaimana para pendahulu agama ini, para sahabat, orang orang yang selamat.
Ingatlah pula, bahwa manhaj ini sangatlah besar, manhaj dimana Rasul dan Para Sahabatnya ada didalamnya. Akan banyak orang orang yang mengaku “bermanhaj salaf” untuk kepentingan mereka masing masing, padahal sejatinya mereka hanya “berjualan” dalam agama ini, yang mana sebenarnya mereka jauh dari manhaj salaf itu sendiri. Akan banyak orang orang bodoh yang karena kelakuannya seakan merusak manhaj ini, manhaj ini menjadi terlihat jelek, menjadi buruk, karena perilaku orang orang bodoh tersebut. Akan banyak orang orang diluar manhaj salaf yang akan mencaci, mencela, menghina, menjelekkan, memfitnah manhaj ini, karena kebodohan dan ketidaktahuan mereka, padahal manhaj ini tidak sebagaimana yang mereka tuduhkan.
Dakwah Tauhid, Dakwah Salaf Ustadz Yazid rahimahullah belumlah selesai, dan akan lanjut diteruskan (salah satunya melalui kita sekalian bersama di MJL).
-(Meniti) Jalan Lurus-
..Wallahu a’lam..