...

Budak Allah VS Budak Dunia

Artikel - 10 months ago - Tag : Artikel
Author : Abdullah Abdurrahman

Bismillah,

Budak kurang lebih jika didefinisikan secara bebas adalah seorang manusia yang seakan seperti “sebuah properti”,  dia tidak memiliki kehendak, dia tidak memiliki wewenang bahkan untuk dirinya sendiri. Apa yang dia lakukan tidak lain adalah kehendak tuannya, karena diri seorang budak adalah milik tuannya. Dalam kehidupan manusia budak merupakan status yang dianggap rendah, dianggap hina.



Budak, adalah sebuah status, yang menjadi sangat mulia, jika dinisbatkan kepada Allah Azza Wa Jalla. Manusia paling mulia adalah seorang manusia yang menjadi budak bagi Tuhannya, Allah Rabbal ‘Alamin (Budak Allah).

Manusia yang taat kepada penciptanya, dia menaati semua perintah Allah, menjauhi segala larangan Allah, dia beriman, bertaqwa, beramal shalih, patuh, nurut, kepada Allah. Hidupnya dipakai untuk “menolong” Allah, “melayani” Allah, dimana walaupun ini sebenarnya wajar saja sebagai budak, dan budak itu tidak mendapat upah kecuali mungkin sedikit,,namun kemuliaan, kebesaran, dan kemurahan Allah, maka  akan beri dia status dan derajat yang amat tinggi, bahkan lebih mulia dari malaikat, Allah beri dia upah yang sangat amat besar, sebesar besarnya, yaitu pahala pahala, dan Surga, dimana malaikat tidak mampu sampai pada derajat ini.


Budak, adalah sebuah status, yang menjadi sangat rendah dan hina, jika dinisbatkan kepada selain Allah Azza Wa Jalla, misal budak kepada sesama manusia. Manusia paling rendah dan hina adalah seorang manusia yang menjadi budak bagi manusia lain (Budak Dunia).

Manusia yang taat kepada manusia lain, dia menaati semua perintah manusia lain, adalah budak, dia tidak mendapat upah kecuali sangat sedikit sekali (UMR, atau : 10,20,50jt) ini sangat sedikit sekali sebagai upah untuk patuh kepada sesama manusia. Derajat budak bagi sesama manusia ini adalah serendah rendahnya derajat, dia menghamba, patuh, nurut, kepada makhluk yang sama seperti dirinya. Malaikat pun tidak ada yang menghamba kepada malaikat lainnya, setan / jin tidak ada yang menghamba kepada setan / jin lainnya, termasuk hewan atau binatang tidak ada yang menjadi hamba bagi binatang lain.



Anehnya, betapa sedikit diantara kita yang mau menjadi budak Allah, padahal status dan derajat yang amat tinggi, budaknya Allah, “karyawannya” Allah, “pegawainya” Allah. Dengan upah yang sangat besar, melakukan qabliyah subuh saja misal, diupahi lebih besar dari dunia dan seisinya, ini belum shalat, puasa, sedekah. ibadah lain, dakwah dsb, banyak diantara kita yang tidak mau.

Anehnya, betapa banyak diantara kita yang mau menjadi budak bagi manusia lain, padahal status dan derajatnya sangat rendah, bahkan hewan saja tidak ada yang melakukan ini. Dengan upah yang sangat rendah, padahal kita harus patuh mengerjakan perintahnya dari jam 9-5 sore, bahkan sampai malam, sampai lembur dll.



Tentu menjadi budak bagi manusia lain (bekerja) adalah wasilah dalam menjemput rezeki yang datangnya dari Allah, tentu bekerja, menjadi budak pun adalah halal, namun jangan sampai kita tertipu, tertukar, tersibukkan dengan menjadi budak manusia, budak dunia, yang upahnya sangat amat kecil, dan kita lupa menjadi budak Allah, bahwasanya kita adalah budaknya Allah, yang harus patuh, nurut, taat, taqwa kepada Allah. 

Tentu jangan sampai kita tersibukkan dengan hal rendah dan hina ini, dimana bahkan hewan pun tidak mau melakukan ini, apalagi sampai melupakan Allah. Melainkan kita sadari bahwa sebenarnya kita adalah budaknya Allah, budak agama, dimana jika kita melakukan ini, kita akan memiliki status, derajat, ketinggian, kemuliaan lebih daripada malaikat, dan diupahi dengan upah yang sebesar besarnya, tidak ada siapapun yang lebih mulia, lebih pemurah, lebih mampu memberi upah lebih besar daripada upahnya Allah, yaitu Surga.



Semua orang ketika ditanya, mulutnya berkata ingin masuk kedalam Surga, namun sayang hanya sedikit orang yang perilakunya melakukan amalan amalan dan bersungguh-sungguh ingin masuk ke Surga. 

Semua orang pasti enggan masuk Neraka, namun anehnya banyak yang melakukan amalan amalan yang memasukkan kedalam Neraka.

Semua orang tau, bahwa Budak Allah adalah semulia mulianya status, pangkat, derajat, dan berupah Surga.  Semua orang tau, bahwa menjadi budak bagi manusia lain, budak bagi dunia adalah kehinaan, serendah rendah derajat, namun sayangnya banyak tidak mau menjadi budak Allah, masuk Surga, dan malah lebih memilih menjadi budak dunia yang tidak jarang berujung masuk Neraka.

 

Yang manakah kamu?

 

..Wallahu a’lam..