...

Choose Fatigue

Artikel - 2 years ago - Tag : Artikel
Author : Abdullah Abdurrahman

Taukah kamu,
Bahwa otak manusia hanya mampu mengambil sekian banyak keputusan dalam satu hari? Dan setelahnya, kemampuan otak dalam menentukan pilihan tidak lagi akurat.

Dalam satu hari, otak kita “dipaksa” menentukan banyak pilihan pilihan penting, namun diantaranya banyak pula pilihan pilihan yang tidak penting.

Kebanyakan kita
dihadapkan dengan yang namanya :
“Choose Fatigue” (kelelahan dalam memilih)

Dimana secara tidak sadar otak kita, dipakai untuk memikirkan atau memilih hal hal yang tidak penting.

Steve Jobs, tiap hari bajunya sama
Barrack Obama, tiap hari bajunya sama
Mark Zuckerburg, tiap hari bajunya sama
Elon Musk, bajunya tak sama, tetapi sarapannya sama.

Ini karena mereka tau, bahwa kemampuan otaknya terbatas, dan lebih baik kemampuan otak itu dipakai untuk mengambil keputusan keputusan penting lain setiap harinya, dan tidak dipusingkan dengan memilih hal hal mendasar.

Jauh sebelum Steve Job, Barrack Obama, Mark Zuckerburg, Elon Musk, memahami dan melakukan ini. Nabi kita Muhammad ﷺ sudah lebih dulu mencontohkan dan melakukannya.

Didapati baju Nabi ﷺ itu itu saja
Didapati model rambut Nabi ﷺ itu itu saja
Didapati sendal/alas kaki Nabi ﷺ itu itu saja

Nabi ﷺ tidak pernah mau dipusingkan dengan hal hal yang mendasar yang tidak perlu dipusingkan. Namun misal pada perkara kemampuan lihat outputnya, betapa belas masalah yang diselesaikan beliau perhari, berapa puluh perang yang dimenangi beliau bersama Sahabat lainnya, berapa ratus musuh yang ditaklukkannya, berapa ribuan Ayat Al Quran yang dihafalnya?

Ini adalah output dari tajamnya pemikiran, encernya kemampuan otak yang mampu dimaksimalkan, ketika otak kita tidak dipakai untuk memikirkan hal hal dasar, fundamental, ataupun pilihan pilihan berulang yang harus dihadapi sehari hari.

Fawaid lain adalah betapa kita bisa “berhemat”, karena tidak memiliki terlalu banyak model baju, merek baju, model celana, merek celana, sepatu, tas, aksesoris, mobil, dan lainnya. Yang mana selain hanya membuat kita kepusingan memilih yang mana, juga boros.

NB: Silahkan makan apapun, memakai apapun, membeli apapun, selama itu baik, halal, dan juga dari rejeki yang halal. Namun jangan sampai kita dipusingkan dengan hal hal yang tidak perlu kita pusingkan. Jangan sibuk menghabiskan energi, menyia-nyiakan kinerja otak, untuk memilih hal hal yang sebenarnya tidak perlu dipilih.
_

Sedikit, saya masuk kepada betapa memusingkannya banyak pilihan pecahan pemahaman atau golongan dalam Islam ada 73, dan semuanya masuk Neraka kecuali hanya 1. [Abu Dawud No. 4596 dan lainnya].

Karena hal ini, pemahaman ini, adalah hal yang sangat mendasar, fundamental, dan pegangan kita dalam sehari hari. Jangan sampai kita dipusingkan dengan hal ini, sibuk dipusingkan; sibuk memilih; dimana akhirnya untuk perkara perkara lain otak kita tidak lagi maksimal (dalam rangka memahami agama). Maka cukuplah kita memilih sebagaimana yang dituntunkan Rasullullah ﷺ dan para Sahabat. Memahami agama ini, memahami Al Quran dan Hadits, sebagaimana dipahami, dimengerti, dijalankan, diistiqomahkan oleh para Sahabat, para Salafush Shalih, para orang orang yang digaransi jelas jelas oleh Allah sebagai penghuni Surga, para golongan orang orang yang selamat.

‎وَالسّٰبِقُوْنَ الْاَوَّلُوْنَ مِنَ الْمُهٰجِرِيْنَ وَالْاَنْصَارِ وَالَّذِيْنَ اتَّبَعُوْهُمْ بِاِحْسَانٍۙ رَّضِيَ اللّٰهُ عَنْهُمْ وَرَضُوْا عَنْهُ وَاَعَدَّ لَهُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ تَحْتَهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَآ اَبَدًا ۗذٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُ
Dan orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Ansar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah rida kepada mereka dan mereka pun rida kepada Allah. Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang agung.
[At Taubah : 100]

‎وَكُلًّا وَعَدَ اللَّهُ الْحُسْنَىٰ
“Semuanya (Sahabat) Allah janjikan Surga”
[Al Hadid : 10]

Maka, jangan lagi sibuk memilih
-Tapi sibuklah mempelajarinya
-Tapi sibuklah mengamalkannya
-Tapi sibuklah mengistiqomahkannya

 

..Wallahu a’lam..