...

Faqih, Tetapi Tidak Faqih Aqidah

Artikel - 2 years ago - Tag : Artikel
Author : Abdullah Abdurrahman

Taukah kamu? 

Ada orang yang Shalat 5 waktu. Ada orang yang Puasa Ramadhan, ada orang berjenggot, tetapi berfikir bahwa Gaji datang dari kantornya (bukan dari Allah), Shalatnya dirumah (Bukan berjamaah/di Masjid), Berkeyakinan “Allah ada dimana mana” (bukan di atas Arsy). Maka orang ini sesat masuk neraka.

Ada orang hafal Al Quran, hafal Hadits. Ada orang lulus S3, Profesor, tetapi orang ini sesat masuk neraka dan berpotensi kekal.
___

Aqidah adalah pemikiran, pemahaman, dan keyakinan seseorang Muslim terhadap Agama ini. Sebagaimana yang Allah dan Rasulnya maksudkan. 

Sedangkan Fiqh adalah hasil buah dari pemikiran, pemahaman, dan keyakinan seseorang Muslim terhadap Agama ini. Sebagaimana yang Allah dan Rasulnya maksudkan, yang kemudian diimplementasikan dalam perbuatan.
___

Sesuatu yang baik, belum tentu benar
Sesuatu yang benar, sudah pasti baik

Seseorang yang minum, belum tentu haus
Seseorang yang haus, pasti akan minum

Seseorang yang baik, belum tentu ikhlas
Seseorang yang ikhlas, sudah pasti baik

Seseorang yang Shalat, belum tentu Muslim
Seseorang yang Muslim, sudah pasti Shalat

Seorang laki-laki yang shalat, puasa, berjenggot, dll, belum tentu paham, belum tentu benar, belum tentu Muslim, bisa jadi orang ini sesat, bisa jadi orang ini kafir.

Tetapi seorang laki-laki yang paham, yang benar, yang Muslim, yang tidak sesat, yang bukan Kafir, pasti shalat, puasa, berjenggot, dll.

Seseorang yang perbuatannya benar, belum tentu pemikirannya benar, sedangkan seseorang yang pemikirannya benar sudah pasti perbuatannya benar.
___

Maka istilah Faham, Faqih, Fiqh, pada hakikatnya ada pada pemahaman pada pemikirannya, bukan pada perbuatannya.

Bagaimana seseorang yang pemikirannya, pemahamannya, faham, fakih, fiqh akan Agama ini, dimana pemahaman yang benar sebagaimana Allah dan Rasulnya maksudkan, akan mengantar orang ini kepada perbuatan yang benar, dan Insya Allah memasukkannya ke Surga.

Sedangkan

Bagaimana seseorang yang perbuatannya baik, namun dia memiliki pemahaman yang salah dari apa yang Allah dan Rasulnya maksudkan, maka orang ini keliru, tersesat, dimana pemikiran, pemahamannya ini akan memasukkan ke Neraka.

*****

Inilah sebab betapa pentingnya Tauhid dan Aqidah, pemahaman yang benar dahulu akan agama ini. Inilah sebab Rasul shallallallahu alaihi wasallam selama belasan tahun di awal awal mengajak, memahamkan, mendakwahkan umat akan Tauhid dan Aqidah, bahkan sampai beberapa hari jelang beliau meninggal, yang beliau ingatkan adalah perihal Tauhid dan Aqidah, perihal bahaya kesyirikan, perihal akan ada kubur kubur yang disembah oleh Umat Islam kelak (baca : Umat Islam, tp sembah kubur).  inilah sebab Para Sahabat, Para Salaf, Para Alim Ulama, Para Ustadz,  Guru Guru, Dai, Mubaligh, yang benar lurus memahami agama ini, akan sibuk mendakwahkan umat ini perihal Tauhid, Tauhid, Tauhid, Aqidah, Aqidah, Aqidah. Akan memahamkan umat ini dengan pemikiran dan pemahaman yang benar, bukan sekedar cara perbuatan yang benar.

Buat apa berlama lama bahas cara shalat, cara puasa, kenapa babi haram, kenapa riba haram, kenapa khamr haram, kenapa zina haram, padahal Tauhid dan Aqidah tidak dipahami dan melekat kuat pada pemahaman dikepalanya. Sedangkan ketika yang dibahas ini adalah Tauhid, Aqidah, Manhaj, maka shalatnya, puasanya, ibadahnya, perbuatannya, akan dengan mudah dia pelajari, dia pahami, dia amalkan, dengan benar, tanpa perlu berlama lama dia akan tinggalkan babi, riba, khamr, zina, dll.


Saya ulang lagi, karena Aqidah ini
memang diulang ulang ulang ulang ulang 

Orang yang shalat, puasa, berjenggot, berhijab, belum tentu masuk Surga. Sedangkan orang yang masuk Surga sudah pasti shalat, puasa, berjenggot, berhijab, dll.

Orang yang tidak makan babi, tidak khamr, tidak riba, tidak zina, belum tentu masuk Surga. Sedangkan orang yang masuk Surga, sudah pasti tidak (lagi) makan babi, tidak khamr, tidak riba, tidak zina dll.


Banyak orang baik, tetapi belum tentu benar
Banyak orang ibadah, tetapi di Neraka mereka dibakar.

Adapun orang benar, maka dia pasti baik
Adapun orang kelak di Surga, pasti dia ibadah.

 

..Wallahu a’lam..