Walaupun anda punya uang segudang, tetapi belum tentu bisa membeli mobil Ferrari karena tidak bisa semena mena jika ingin beli membeli mobil Ferrari.
Sekelas Justin Bieber saja sudah terkena blacklist dan tidak akan bisa membelinya. Ferrari punya aturan ketat bagi yang ingin membeli dan memiliki Ferrari.
Ferrari punya aturan bahwa pembeli tidak boleh menjual mobil Ferrari yang dibelinya pada 1 tahun pertama (jual beli / cari untung), pembeli tidak boleh mengutak ngatik mesin, mengubah-ubah body works, memodifikasi, memasang aksesoris dan merubah warna, mencat ulang, menutupi Logo, bahkan tidak ikut kegiatan sosialita Ferrari, dan sebagainya. Aturan ini dibuat oleh Ferrari agar nilai atau value Ferrari tetap terjaga. Ferrari juga tidak memberlakukan pengecualian, siapapun yang melanggar, akan terkena blacklist.
Selain Justin Bieber. Deadmaus5, Tyga, Kim Kardashian, dan beberapa nama besar lain juga diblacklist karena pelanggaran yang bermacam-macam. Punya uang bukan berarti bisa memiliki Ferrari, karena memiliki Ferrari harus memiliki “attitude” yang baik.
Ferrari di atas kita jadikan sebagai analogi sederhana dari Manhaj yang sangat mulia ini yaitu Manhaj Salaf. Walaupun anda Profesor, Doktor, Master, Sarjana, Lc, MA, Tua, Senior, jenggotnya panjang, belum tentu anda bisa memahami (memiliki) Manhaj Salaf, manhaj mulia, pemahaman mulia, dimana termasuk yang memahami Manhaj sebagaimana Rasul dan Para Sahabatnya, orang orang yang selamat yang pasti masuk Surga Insya Allah, dimana 72 dari 73 kaum Muslimin yang berbeda pemahaman akan masuk dahulu ke dalam neraka karena kekeliruan, kesalahan, dan kesesatannya.
Seorang Imam Ghazali, Imam Asy’ari, Imam Maturidi, dan banyak lainnya, keluar dari Manhaj ini, tidak bisa dia, gagal dia memahami Manhaj ini, tidak mampu masuk ke dalam golongan 1 dari 73 Kaum Muslimin.
Kaum Muslimin yang berada didalam Manhaj Salaf, punya ciri khas sangat khusus (syarat), dia yakin dan paham apa itu tauhid, dia mendengar, dia taat, dia tidak pikir pikir, tidak tidak entar entar, dia tidak nanti nanti, dia tidak angin anginan, dia tidak main mainan, dia sopan, dia memiliki adab yang tinggi, dan lain lain. Dimana hal ini dan yang lainnya, adalah cara agar nilai atau value Manhaj Salaf tetap terjaga.
Banyak orang jenggotan, sudah resign dia dari muamalah Riba, sudah ngaji dia, sudah duduk di Kajian Ustadz Kibar, sudah kenal dengan Ustadz Kibar, sudah punya guru langsung yang bermanhaj salaf, sudah punya “circle” dia, tetapi masuk telinga kiri keluar telinga kanan dia, tidak masuk manhaj itu ke kerongkongannya, tidak mencatat dia, tidak paham dia, tidak mendengar dan taat dia, kredit mobil lagi dia, tidak patuh dia, tidak beradab dia, angin anginan dia, kemasukan syubhat dia, tidak dapat hidayah dia, tidak tergenggam manhaj Rasul dan Para Sahabatnya. Walau sudah tau dia, punya mata dia, punya telinga dia, sudah kedatangan hidayah dia, namun ini adalah bukti bahwa Allah mengkehendaki lain, Allah tidak pahamkan dia, sulitkan dia masuk kedalam Manhaj Salafush Shalih. Sebagaimana Deadmaus5 yang memiliki Ferrari tetapi diblacklist dia, sebagaimana dia merasa tau Manhaj Salafush Shalih, jenggotan dia, duduk di Ustadz Kibar dia, padahal sejatinya berada hanya “nonton nonton” dari luar dia, 72 dari 73 dia, diblacklist dia, bukan termasuk kedalam golongan yang 1 dia.
Banyak orang sudah tahunan dia mempelajari salaf, sudah umroh dia, sudah bisa ngaji dia, rutin ngaji dia, tetapi kikir dia, pelit dia, “minimun call” dia, qodho dia, melanggar kafarat dia, meremehkan ilmu dia, meremehkan guru dia, entar entar dia, nanti nanti dia, banyak alasan dia, banyak uzur dia, tidak beradab dia, kemasukan syubhat dia, tidak dapat hidayah dia, tidak tergenggam manhaj Rasul dan Para Sahabatnya. Walau sudah tau dia, punya mata dia, punya telinga dia, sudah kedatangan hidayah dia, namun ini adalah bukti bahwa Allah mengkehendaki lain, Allah tidak pahamkan dia, sulitkan dia masuk kedalam Manhaj Salafush Shalih. Sebagaimana Tyga yang mungkin bisa membeli Ferrari, tetapi diblacklist dia, sebagaimana dia merasa tau Manhaj Salafush Shalih, jenggotan dia, duduk di Ustadz Kibar dia, Umroh dia, padahal sejatinya berada hanya “nonton nonton” dari luar dia, 72 dari 73 dia, diblacklist dia, bukan termasuk kedalam golongan yang 1 dia.
Mempunyai uang, mampu membeli Ferrari, punya Ferrari di garasi rumahnya, bukan berarti dia diakui pemilik oleh Ferrari, melainkan diblacklist dia. Hanya orang orang yang punya “attitude” yang taat dengan SOP Ferrari yang diakui masuk kedalam pemilik Ferrari.
Mempelajari Manhaj Salaf, punya satu lemari buku buku litelatur Manhaj Salafush Shalih, jenggotan dia, cingkrang dia, duduk di majelis ilmu dia, tawaf di kabah dia, bukan berarti dia bermanhaj Salafush Shalih, melainkan di luar dia, nonton-nonton dia, tidak dikehendaki Allah masuk kedalam golongan 1 dari 73. Hanya orang orang dengan “adab” yang baik, yang mendengar dan taat dia, bertauhid dia, yakin dia, tidak angin anginan dia, tidak riba dia, tidak kikir dia, istiqomah dia, maka ini termasuk yang 1 dari 73 dia, berada didalam pemahaman Manhaj Salafush Shalih dia.
..Wallahu a’lam..