...

Friend Discount

Artikel - 3 days ago - Tag : Artikel
Author : Abdullah Abdurrahman

Friend Discount

 

Tahu fenomena ini? “Friend Discount”

Atau : “Diskon untuk Teman”.

Hampir di antara kita pasti pernah menemui (atau mengalami sendiri) fenomena ini, tetapi tidak mengetahui bahwa hal itu adalah sebuah fenomena yang termasuk ke dalam logical fallacy atau paradox yang disebut dengan “Friend Discount”.

 

Yaitu ketika seseorang (“teman”), meminta “diskon khusus” atau “harga khusus” (termasuk perlakuan khusus), ketika bertransaksi atau berinteraksi dengan temannya. Si A (pembeli) meminta diskon lebih kepada Si B (penjual), karena merasa didasari adanya hubungan perkenalan, atau hubungan khusus di antara keduanya.

 

Sadarkah, bahwa hal seperti demikian termasuk ke dalam kesalahan berfikir (cacat logika), atau termasuk logical fallacy?

 

Sebagai seseorang yang mengidentifikasi dirinya sebagai seorang “teman”, (seseorang yang dekat) justru malah meminta “diskon khusus”, “harga khusus”, meminta “perlakuan khusus” pada temannya. Sadarkah bahwa seseorang seperti ini adalah tipikal manusia dengan cacat logika, di mana dia mau membayar lebih mahal kepada orang yang tidak dikenalnya (orang lain), tetapi membayar murah dari seseorang yang disebutnya sebagai teman (orang dekat)?

 

************************

 

Pernah mengalami? Di mana diri kita bisa bersikap sangat ramah, sopan, lemah lembut, kepada orang lain, tetapi kasar pada orang tua sendiri, istri sendiri, pasangannya sendiri, anaknya sendiri?

 

Pernah mengalami? Di mana diri kita bisa sangat sopan kepada Ustadz (Guru) yang kita tidak belajar kepadanya, tidak pernah mengambil ilmu darinya, namun adab kita sangat amat rendah terhadap Ustadz (Guru) kita sendiri, kepada orang yang kita belajar darinya, kepada orang yang kita mengambil ilmu darinya?

 

Pernah mengalami? Di mana diri kita memposisikan diri agar terlihat “mahal” di hadapan orang-orang yang bahkan tidak kita kenal, namun mempertontonkan perilaku “murahan” kepada orang-orang dekat kita (yang kita kenal).

 

Pernah mengalami? Di mana kita mau mengeluarkan effort, energi atau biaya yang besar untuk sesuatu yang sebenarnya mungkin tidak penting, namun sebaliknya kita mengeluarkan effort, energi atau biaya yang sangat amat sedikit, untuk sesuatu yang sebenarnya kita sangat tahu bahwa itu penting.

 

***********************

 

Saya bisa lanjutkan bahasan ini sampai beberapa bab selanjutnya hingga sampai pada bab kesimpulan. Namun, akan saya cukupkan saja sampai di sini, sembari memberi kesempatan bagi kita semua untuk merenung, dipersilahkan untuk memaknai, dipersilahkan untuk menyimpulkan sendiri, dan jika didapati ada yang salah atau keliru, silahkan koreksi (diri).

 

..Wallahu a’lam..