Kitab : Iman
BAB : Penjelasan tentang iman, Islam dan Ihsan serta wajibnya beriman terhadap ketetapan takdir Allah
حَدَّثَنِي أَبُو خَيْثَمَةَ زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ كَهْمَسٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ ح و حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ الْعَنْبَرِيُّ وَهَذَا حَدِيثُهُ حَدَّثَنَا أَبِي حَدَّثَنَا كَهْمَسٌ عَنْ ابْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ قَالَ كَانَ أَوَّلَ مَنْ قَالَ فِي الْقَدَرِ بِالْبَصْرَةِ مَعْبَدٌ الْجُهَنِيُّ فَانْطَلَقْتُ أَنَا وَحُمَيْدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحِمْيَرِيُّ حَاجَّيْنِ أَوْ مُعْتَمِرَيْنِ فَقُلْنَا لَوْ لَقِينَا أَحَدًا مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلْنَاهُ عَمَّا يَقُولُ هَؤُلَاءِ فِي الْقَدَرِ فَوُفِّقَ لَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ دَاخِلًا الْمَسْجِدَ فَاكْتَنَفْتُهُ أَنَا وَصَاحِبِي أَحَدُنَا عَنْ يَمِينِهِ وَالْآخَرُ عَنْ شِمَالِهِ فَظَنَنْتُ أَنَّ صَاحِبِي سَيَكِلُ الْكَلَامَ إِلَيَّ فَقُلْتُ أَبَا عَبْدِ الرَّحْمَنِ إِنَّهُ قَدْ ظَهَرَ قِبَلَنَا نَاسٌ يَقْرَءُونَ الْقُرْآنَ وَيَتَقَفَّرُونَ الْعِلْمَ وَذَكَرَ مِنْ شَأْنِهِمْ وَأَنَّهُمْ يَزْعُمُونَ أَنْ لَا قَدَرَ وَأَنَّ الْأَمْرَ أُنُفٌ قَالَ فَإِذَا لَقِيتَ أُولَئِكَ فَأَخْبِرْهُمْ أَنِّي بَرِيءٌ مِنْهُمْ وَأَنَّهُمْ بُرَآءُ مِنِّي وَالَّذِي يَحْلِفُ بِهِ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ لَوْ أَنَّ لِأَحَدِهِمْ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا فَأَنْفَقَهُ مَا قَبِلَ اللَّهُ مِنْهُ حَتَّى يُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ ثُمَّ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ قَالَ بَيْنَمَا نَحْنُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيدُ سَوَادِ الشَّعَرِ لَا يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ وَلَا يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ يَا مُحَمَّدُ أَخْبِرْنِي عَنْ الْإِسْلَامِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْإِسْلَامُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَتُقِيمَ الصَّلَاةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ وَتَصُومَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنْ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيلًا قَالَ صَدَقْتَ قَالَ فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ الْإِيمَانِ قَالَ أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ قَالَ صَدَقْتَ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ الْإِحْسَانِ قَالَ أَنْ تَعْبُدَ اللَّهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ السَّاعَةِ قَالَ مَا الْمَسْئُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنْ السَّائِلِ قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَتِهَا قَالَ أَنْ تَلِدَ الْأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُونَ فِي الْبُنْيَانِ قَالَ ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيًّا ثُمَّ قَالَ لِي يَا عُمَرُ أَتَدْرِي مَنْ السَّائِلُ قُلْتُ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ قَالَ فَإِنَّهُ جِبْرِيلُ أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِينَكُمْ حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ الْغُبَرِيُّ وَأَبُو كَامِلٍ الْجَحْدَرِيُّ وَأَحْمَدُ بْنُ عَبْدَةَ قَالُوا حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ مَطَرٍ الْوَرَّاقِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ قَالَ لَمَّا تَكَلَّمَ مَعْبَدٌ بِمَا تَكَلَّمَ بِهِ فِي شَأْنِ الْقَدَرِ أَنْكَرْنَا ذَلِكَ قَالَ فَحَجَجْتُ أَنَا وَحُمَيْدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْحِمْيَرِيُّ حَجَّةً وَسَاقُوا الْحَدِيثَ بِمَعْنَى حَدِيثِ كَهْمَسٍ وَإِسْنَادِهِ وَفِيهِ بَعْضُ زِيَادَةٍ وَنُقْصَانُ أَحْرُفٍ و حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ الْقَطَّانُ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ غِيَاثٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بُرَيْدَةَ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ وَحُمَيْدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ قَالَا لَقِينَا عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ فَذَكَرْنَا الْقَدَرَ وَمَا يَقُولُونَ فِيهِ فَاقْتَصَّ الْحَدِيثَ كَنَحْوِ حَدِيثِهِمْ عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفِيهِ شَيْءٌ مِنْ زِيَادَةٍ وَقَدْ نَقَصَ مِنْهُ شَيْئًا و حَدَّثَنِي حَجَّاجُ بْنُ الشَّاعِرِ حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ مُحَمَّدٍ حَدَّثَنَا الْمُعْتَمِرُ عَنْ أَبِيهِ عَنْ يَحْيَى بْنِ يَعْمَرَ عَنْ ابْنِ عُمَرَ عَنْ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِنَحْوِ حَدِيثِهِمْ
Telah menceritakan kepadaku Abu Khaitsamah Zuhair bin Harb, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Waki', dari Kahmas, dari Abdullah bin Buraidah, dari Yahya bin Ya'mar. (dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan kepada kami Ubaidullah bin Mu'adz al-'Anbari dan ini haditnya, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Bapakku, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Kahmas, dari Ibnu Buraidah, dari Yahya bin Ya'mar, ia berkata: "Orang yang pertama kali ingkar takdir di Bashrah adalah Ma'bad al-Juhani, lantas aku dan Humaid bin Abdurrahman al-Himyari bertolak untuk haji atau umrah, kami pun bergumam, 'Seandainya kami dapat berjumpa dengan salah seorang sahabat Rasulullah ﷺ, kami akan bertanya kepadanya mengenai suatu hal yang mereka bicarakan berkaitan dengan takdir.' Hingga akhirnya kami pun menjumpai Abdullah bin Umar saat ia memasuki masjid. Kontan, aku dan temanku mengerumuninya dari sisi kanan dan kirinya. Aku mengira bahwa temanku akan mewakilkan pembicaraan kepadaku, lantas lekas kuceritakan, 'Wahai Abu Abdurrahman, sesungguhnya telah muncul di hadapan kami segelincir orang yang membaca Al-Qur'an dan mendalami ilmu, sehingga mereka mengklaim bahwa tidak ada takdir, kaitannya adalah bahwa perkara itu baru (muncul dengan sendirinya tanpa didahului oleh takdir dan ilmu Allah sebelumnya -pent).' Maka Abdullah bin Umar menjawab, 'Apabila engkau bertemu dengan orang-orang tersebut, maka kabarkanlah kepada mereka bahwa aku berlepas diri dari mereka, mereka pun berlepas diri dariku. Kemudian Abdullah bin Umar bersumpah jikalau seandainya salah seorang dari mereka menafkahkan emas sebesar gunung Uhud, niscaya sedekahnya tidak akan diterima hingga ia beriman kepada takdir." Ia melanjutkan, "Ayahku, yaitu Umar bin Khattab pernah menceritakan kepadaku, 'Dahulu manakala kami tengah berada di sisi Rasulullah ﷺ, lalu datanglah seorang laki-laki yang bajunya sangat putih, rambutnya sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas menempuh perjalanan jauh. Tidak seorang pun dari kami mengenalnya, hingga ia mendatangi Nabi ﷺ, lalu menyandarkan lututnya pada lutut Nabi ﷺ, kemudian ia berkata, 'Wahai Muhammad, kabarkanlah kepadaku tentang Islam!' Rasulullah ﷺ menjawab, 'Kesaksian bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, mendirikan salat, menunaikan zakat, dan puasa Ramadan, serta haji ke Baitullah jika engkau mampu menempuhnya.' Dia berkata, 'Engkau benar.' Umar berkata, 'Maka kami kaget terhadapnya sebab ia bertanya lalu membenarkannya.' Dia bertanya lagi, 'Kabarkanlah kepadaku apa iman itu?' Beliau menjawab, 'Engkau beriman kepada Allah, kepada para malaikat-malaikat-Nya, kepada kitab-kitab-Nya, kepada para rasul-Nya, kepada hari akhir, dan takdir yang baik dan yang buruk.' Dia berkata, 'Engkau benar.' Dia bertanya lagi, 'Kabarkanlah kepadaku apa ihsan itu?' Beliau menjawab, 'Engkau menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, hanya saja jika engkau tak dapat melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.' Dia bertanya lagi, 'Kapankah hari akhir itu?' Beliau menjawab, 'Tidaklah orang yang ditanya itu lebih mengetahui daripada orang yang bertanya.' Dia bertanya lagi, 'Lalu kabarkanlah kepadaku tentang tanda-tandanya?' Beliau menjawab, 'Apabila seorang budak melahirkan (anak) majikannya, dan engkau melihat orang yang tak beralas kaki, telanjang, miskin, penggembala kambing, namun bermegah-megahan dalam membangun bangunan.' Kemudian ia bertolak pergi. Maka aku tetap saja heran, hingga beliau bersabda, 'Wahai Umar, apakah engkau tahu siapa penanya itu?" Aku menjawab, 'Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.' Beliau bersabda, 'Dia adalah Jibril, ia mendatangi kalian untuk mengajarkan tentang pengetahuan agama kalian.'" Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ubaid al-Ghubari dan Abu Kamil al-Jahdari serta Ahmad bin Abdah, mereka berkata: Telah menceritakan kepada kami Hammad bin Yazid, dari Mathar al-Warraq, dari Abdullah bin Buraidah, dari Yahya bin Ya'mar, ia berkata: "Ketika Ma'bad membicarakan sesuatu tentang masalah takdir, maka kami mengingkari hal tersebut. Lalu aku melakukan haji bersama Humaid bin Abdurrahman al-Himyari." Lalu mereka menyebutkan hadis dengan makna hadis Kahmas. Di dalamnya terdapat sebagian tambahan dan kekurangan huruf. Dan telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Hatim, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa'id al-Qaththan, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Ghiyats, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Buraidah, dari Yahya bin Ya'mar dan Humaid bin Abdurrahman, keduanya berkata, "Kami bertemu Abdullah bin Umar, lalu kami sampikan perihal takdir dan pembicaraan mereka tentangnya, lalu ia mengisahkan hadis tersebut sebagaimana hadis mereka dari Umar radhiallahu'anhu, dari Nabi ﷺ, hanya saja di dalamnya terdapat beberapa tambahan dan pengurangan." Dan telah menceritakan kepada kami Hajjaj bin asy-Sya'ir, ia berkata : Telah menceritakan kepada kami Yunus bin Muhammad, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami al-Mu'tamir, dari Bapaknya, dari Yahya bin Ya'mar, dari Ibnu Umar, dari Umar, dari Nabi ﷺ semisal hadis mereka.
Wallahua'lam