...

Jeroan

Artikel - 1 year ago - Tag : Artikel
Author : Abdullah Abdurrahman

Sebagai seorang Muslim, sudah sewajarnya kita menjaga agama Allah, kesehatan Iman, dan Aqidah kita. Belajar dan memahami agama ini bukan hanya sekedar kulit luarnya atau “pakaian”-nya saja, melainkan juga pemahaman dalamnya atau diibaratkan "daging dan jeroan"-nya juga

Apa saja yang mesti kita ketahui mengenai “jeroan” di dalam Islam yang sudah seharusnya kita ketahui, mengerti, pahami, amalkan, istiqomahkan, dan dakwahkan?

  1. Tauhid Rububiyah
  2. Tauhid Uluhiyah
  3. Tauhid Asma Wa Sifat
  4. Al Quran (Tahsin/Tajwid)
  5. Al Quran (Tafsir)
  6. Hadits
  7. Fiqh Ushul / Aqidah
  8. Fiqh Furu / Ibadah; Muamalah
  9. Ciri 1 dari 73
  10. Ciri Ulama/Ustadz yang lurus
  11. Dan lain lain sebagainya.

Ini akan terus menerus dibahas di MJL pada tiap tiap kesempatan



Adapun sebagai seorang Muslim, sudah sewajarnya juga kita menjaga kesehatan tubuh kita dengan mengkonsumsi karbohidrat, protein, vitamin, mengkonsumsi daging, sayuran, dan menghindari jeroannya.

Apa maksud dari jeroan yang mesti kita ketahui dan sebaiknya kita hindarkan dan jauhkan, terlebih di personal diri yang sudah ada kondisi gangguan kesehatan karena kondisi usia ataupun bagi yang masih muda dan sehat.

  1. Usus
  2. Hati
  3. Paru
  4. Otak
  5. Kikil
  6. Buntut
  7. Babat
  8. Cingur
  9. Brutu/Kulit
  10. Lidah
  11. Ampela
  12. Limpa
  13. Jantung
  14. Sumsum
  15. Tetelan
  16. Dan lain lain sebagainya

Makanan-makanan ini berprotein tinggi, namun berisikan lemak yang jahat dan kotor. Hal tersebut biasanya disebut dengan istilah lain yaitu “visral” atau bahasa inggrisnya “off volt”,  off yang artinya dibuang dan volt artinya dijatuhkan. Maka dari itu dapat diartikan bahwa sama dengan (makanan) “sampah” dan jangan dimakan.

Jeroan ini tampaknya enak dan lezat tetapi sama sekali tidak sehat (tidak pernah sehat). Makanan inilah yang sebenarnya asal dari penyakit asam urat yang tinggi, LDL lemak jahat, kalori besar, dan lemak tinggi. Memakan jeroan membuat kadar lemak, gula, dan asam urat di dalam tubuh menjadi naik, bahkan kerusakan fungsi ginjal tertinggi pada manusia disebabkan dari jeroan. 

Penjahat sebenarnya didalam tubuh kita (diluar radikal bebas, pengawet, pewarna, kimia, dll) yaitu bernama jeroan.

Sebagian besar dari kita menghindari, minuman soda, gula, kalori tinggi, makanan/minuman kaleng, “junk food”, bakar bakaran, dan tar / karsinogen karena tidak sehat bagi tubuh kita dan ini tentu benar. Akan tetapi terdapat sampah tidak sehat yang lolos dan sering masuk ke tubuh kita, yaitu bernama jeroan.

Perihal makanan, cukupkanlah pada dagingnya tidak perlu sampai ke jeroan jeroannya.



Jangan dimakan dalam konteks ini tentu bukan diartikan berhukum haram. Mengkonsumsi makanan-makanan diatas sebagaimana mengkonsumsi gula pasir (salah satu penyebab diabetes), cabai (penyebab usus buntu), minyak/garam (penyebab pengkristalan lemak pada pembuluh darah), pengawet, pewarna, perasa buatan, penguat rasa buatan, kimia pada makanan, dan tar / karsinogen masih dihukumi boleh. Akan tetapi berubah menjadi berhukum mubah di dalam tuntunan agama kita. Ingat, masih berhukum halal apabila jumlahnya sedikit dan dibatasi. Namun apabila banyak, sering, besar, atau tanpa batasan yang membuat kerusakan pada tubuh, aktivitas tersebut sama saja kita menzalimi orang lain dan mendatangkan kemudhataran. Maka dari itu, perbuatan ini masuk kepada keharaman.

..Wallahu a’lam..