...

Kesalahan Memahami Palestina

Artikel - 1 year ago - Tag : Artikel
Author : Abdullah Abdurrahman

Terkait situasi memanas di Palestina belakangan ini, beberapa saudara kita Kaum Muslimin masih kurang bijak dan tepat dalam memahami dan mensikapi. Beberapa kali Para Ulama Besar di Saudi yang mereka faham betul masalah ini, sudah mengemukakan pandangan dan solusi terkait ini, namun tidak ditanggapi, adapun kini terjadi lagi kejadian demi kejadian di Palestina. 

Pada kesempatan kali ini, izinkan saya menjelaskan beberapa highlight, agar menjadi pemahaman yang baik terkait Palestina. Saya akan membahas 5 saja dari sekian banyak yang tidak akan muat jika dibahas semua disini.

********

1. Pemahaman keliru bahwa keadaan di Palestina itu tidak sebagaimana yang dibayangkan. Palestina itu bukanlah seperti Mekkah atau Madinah yang terzalimi oleh Kaum Yahudi sebagaimana yang kita ketahui dari berbagai media. Banyak yang tidak tau bahwa di Palestina itu, banyak berisikan aliran sesat seperti Syiah, Khawarij, Qodariyah, dll. Palestina bukanlah sebagaimana Muslim di Mekkah atau Madinah, dimana Aqidah dan Tauhid mayoritas ditegakkan. Masih banyak Kaum Muslim di sana yang melakukan perbuatan Syirik, Menyembah Kubur, Bid’ah dan Maksiat di beberapa tempat, ada Miras, Khamr, Judi, dan praktek praktek dosa yang lain.

Sebagaimana kita ketahui, jika suatu Kaum masih dekat dengan kesyirikan, kebid’ahan, kemaksiatan, maka akan jauh dari pertolongan Allah ﷻ. Bisa saja datang azab Allah lewat berbagai cara seperti bencana, penjajahan fisik, pendudukan Zionis, penjajahan ekonomi, penjajahan teknologi, dll.

Sebelum jauh kita melihat Palestina, lihat dahulu yang dekat, dimana misal di negara kita sendiri, dimana syirik dan kekufuran terjadi, kebid'ahan, kemaksiatan, khamr, judi, riba ( Produk Yahudi ) dimana-mana, bahkan negara kita sendiripun sedang dililit oleh cengkraman penjajahan ekonomi, penjajahan teknologi, narkoba, riba, cengkraman hutang, yang mungkin lebih mengerikan dibandingkan apa yang terjadi di Palestina.
_

2. Pemahaman keliru, dimana Kaum Ad, Tsamud, Luth, Sodom, Jahiliyah, dll, dengan mudah Allah binasakan, lantas kenapa Yahudi, Zionis Israel, tidak Allah musnahkan, karena Allah menghendaki kita Kaum Muslimin yang membela Palestina. Ini sungguh keliru.

Mereka lupa bahwa Al Quran itu Dalil, dimana tidak bisa dicocokkan semau logika mereka, melainkan harus diterima apa adanya, tanpa tetapi tanpa karena. Kenapa kuda-kuda berlari kencang, Bagaimana Kapal Bahtera dibangun diatas gunung, kenapa sholat Subuh 2 rakaat, kenapa Shalat Wajib 5 kali, dll, ini tidak perlu dilogikakan melainkan Dalil cukup diterima apa adanya. Tidak perlu dicocok-cocokan kenapa Kaum Ad, Tsamud dibinasakan, sedangkan Yahudi / Zionis Israel disisakan Allah agar kita umat Muslim yang memerangi mereka. Ini sungguh keliru.
_

3. Pemahaman keliru datang dari pendapat tokoh-tokoh Ulama menyimpang yang memiliki pemahaman-pemahaman yang keliru. 

“Cinta sesama muslim adalah bagian dari Iman”. Dimana ini adalah hadits lemah bahkan palsu. “Tanah Palestina adalah Tanah Suci, lebih suci dari Tanah Air, tidak mungkin meninggalkan Tanah Palestina, tidak mungkin kita meninggalkan Indonesia kala dijajah Belanda, dan lebih baik mati syahid”. Mereka lupa bahwa tanah yang benar-benar suci yaitu Masjidil Haram, ditinggalkan oleh Nabi ﷺ, kala itu Rasulullah ﷺ  memilih langkah Hijrah. 
_

4. Pemahaman keliru, Pro terhadap kegiatan Hamas atau organisasi lainnya dalam rangka membela Palestina, mereka lupa bahwa Ormas dilarang dalam rangka agama, mereka lupa bahwa Hamas atau ormas apapun itu beraliran sesat haroki, mereka tidak tau bahwa pemimpin-pemimpin Ormas itu hidup dalam kemewahan, dan kemaksiatan beberapa negara Arab dari pengumpulan dana-dana atas nama perjuangan untuk Palestina, mereka lupa bahwa korupsi terbesar dari penggalangan dana adalah penggalangan dana serampangan atas nama Palestina, mereka lupa bahwa tokoh-tokoh itu membawa topik Palestina karena kepentingan kepentingan kampanye.
_

5. Pemahaman keliru Qunut Nazilah untuk Palestina. Diadakan Ibadah Qunut Nazilah diberbagai belahan tempat, dimasuk-masukkan didalam shalat subuh, shalat jumat, dll. Padahal Qunut Nazilah itu tuntunannya tidaklah demikian, Qunut Nazilah haruslah diinisiasi oleh Ulil Amri, dengan Lafadz Doa yang seragam (sama) diseluruh Negeri, bukan di inisiasi oleh tokoh agama masing-masing tempat, bukan pula Ustadz setempat, Imam-Imam Masjid, tokoh Ormas, atau inisiasi dari DKM setempat. Mereka keliru memahami dimana Rasulullah ﷺ  kala itu mengadakan / memimpin ibadah Qunut Nazilah dalam kedudukannya sebagai Ulil Amri, bukan sebagai Ulama. Adapun Ulama-Ulama / Ustadz, membuat Qunut Nazilah tanpa komando dan lafadz doa dari Ulil Amri, ini tentu pemahaman yang keliru.

********

Selanjutnya

1. Sebelum sibuk,sibuk membela Palestina, tanpa tau apa dan bagaimananya, bela dulu orang tuamu, sudah berbakti belum?, bela dahulu agamamu, sudah shalat 5 waktu di Masjid belum?, sudah membantu tetanggamu belum?, sudah meninggalkan syirik / bidah belum?, sudah meninggalkan maksiat, riba, khamr, judi belum?, sudah bersedekah untuk keluargamu, tetanggamu belum? dll. Kenapa tersibukkan dengan yang jauh di ujung mata, padahal yang dipelupuk mata tak nampak?,
Palestina akan jaya, Palestina akan menang, Palestina akan dibantu Allah, Palestina harus merubah dirinya, menjauhi Syirik, Bid’ah, menegakkan shalat berjamaah 5 waktu, meninggalkan khamr, judi, riba, dll. Dimana jika Allah mau, sekedipan mata saja Allah akan hancurkan Zionis, sebagaimana Allah menghancurkan Ad, Tsamud, Sodom, dll. Kenapa tersibukkan dengan Palestina, padahal Indonesia sendiri darurat korupsi, penjajahan ekonomi, penjajahan teknologi, cengkraman hutang, riba, narkoba, zina, dll.

Jika benar kita peduli dengan sesama Muslim, dengan saudara-saudara di Palestina, kuatkan dahulu Tauhid dan Aqidah kita, laksanakan dahulu perintah Allah ﷻ, jauhi dulu syirik, bid'ah, maksiat, riba, zina, dll. Kuatkan dahulu Indonesia, menangkan dulu Indonesia dari jajahan ekonomi, teknologi, jajahan komunis, kapitalis, barulah membela Palestina.
_

2.
Kaum Ad, Tsamud, Sodom, Jahiliyah, Allah hancurkan karena kemauan Allah ﷻ, terserah Allah, bukan karena apa dan bagaimana. Kaum itu juga dibinasakan Allah karena Nabinya, Umatnnya, Hambanya, Pengikutnya yang beriman telah menaati perintah Allah ﷻ, maka barulah Allah basmi musuh-musuh Allah. Jangan pula lupa, bahwa sebelum era Nabi Muhammad ﷺ, azab bisa Allah turunkan seketika kapanpun, adapun setelah era beliau ﷺ dan setelahnya azab Allah tunda dan tidak disegerakan. Bukan karena Allah mengkehendaki kita pergi berjihad dan yang memerangi Zionis Israel untuk Palestina.
_

3.
Ulama-Ulama menyimpang salah memahami perihal ini. Perihal “Innalhamdalillah” kala khutbah saja mereka salah (mereka potong redaksi “dholalatin finnar”), Perihal Tafsir ayat tentang Kaum Ad, Tsamud, Sodom, Ibrahim, Luth, saja mereka masih keliru, Tauhid dan Aqidahpun masih bermasalah, masih sebagian diantara mereka berdoa kepada kuburan, ngelap berkah wali, bid’ah dilakukan, riba mereka halalkan. Yasinan, Maulidan, Manaqiban, Ormas dalam rangka agama mereka halalkan, partai, demokrasi, melawan kepada pemerintah yang sah masih mereka langgar, bagaimana mungkin pandangan dan langkah mereka akan tepat perihal Palestina untuk kita ikuti.
_

4.
Bukan rahasia lagi Hamas, Fatah, atau apapun itu semuanya jauh menyimpang dari tuntunan yang sebenarnya. Bukan rahasia lagi bahwa pucuk-pucuk pimpinan mereka yang mengobar-ngobarkan jihad, perang, mati syahid demi tanah Palestina, malah hidup mewah di Turki, UAE, Qatar, bahkan di Amerika, dengan menyalahgunakan dana-dana kemanusiaan Kaum Muslimin untuk Palestina. Orang-orang kecil, anak-anak kecil, yang disuruh melempar tank zionis dengan iming-iming mati syahid. Bagaimana ini jauh menyimpang dari pemahaman yang sebenarnya, dimana Nabi ﷺ dan para sahabat yang jelas dijamin menang oleh Allah ﷻ, dibela Jibril, tidak memilih mati (konyol), dan masih memilih hijrah ketika pilihan perang condong kepada kekalahan.
_

5.
Sekali lagi, bukanlah Qunut Nazilah yang dilakukan jika mau menolong Palestina. Sebagaimana ibadah Bid'ah tidak bisa menolong Palestina. Adapun kalau mau pahami dan lakukanlah dahulu bagaimana Allah ﷻ dan Rasul ﷺ menuntunkan kita :

Beriman dan beramal shalih dulu. Beriman berarti tidak syirik, beramal shalih berarti tidak bid'ah. Taati dulu perintah Allah, jauhi dahulu larangan Allah. Maka Allah akan bantu merubah nasib suatu kaum tersebut. Jika Tauhid dan Aqidah sudah kuat, syubhat dan maksiat sudah minggat, khamr, zina, narkoba, riba, tidak ada, Islam kuat, Indonesia kuat, barulah kita bisa menolong Palestina. Bukan dengan Qunut Nazilah.

********

Lantas repot sekali, lama sekali, mau menolong Palestina saja harus beraqidah dulu, tauhid dulu, tidak syirik dulu, tidak bid'ah dulu, tidak maksiat dulu. Bukankah tinggal menolong saja, tinggal donasi saja, tinggal berangkat ke Palestina, tinggal, setidaknya Qunut Nazilah untuk mereka?

Jawabannya : Jika memang benar itu perintah Allah, tuntunan Rasul, lalu kenapa mesti merasa repot? Kalau benar-benar mau menolong Palestina kenapa mesti dengan cara yang salah jika ada cara yang benar? bukankah sekedar niat baik itu tidak cukup, ketika ada cara yang benar untuk melakukannya.

Mari kita menolong Palestina dengan cara yang baik lagi benar, sebagaimana Allah dan Rasulnya menuntunkan kita. Pahami dahulu agama ini dengan baik dengan mempelajarinya, mengerti, mengamalkannya. Kita tolong dulu agama Allah dengan kita menolong diri kita dahulu, bertauhid dahulu, beriman dahulu, tidak bid'ah dahulu, taat dengan perintah Allah, takut dengan larangan Allah. Allah selamatkan kita, Allah tolong kita, Allah kuatkan kita, Allah menangkan kita, Allah jayakan, besarkan, muliakan dan menangkan Kaum Muslimin, dari musuh musuh Allah. Sebagaimana ini kelak akan terjadi, dimana Islam akan luar biasa Jaya, ketika Umat Islam menjalankan perintah Allah, tuntunan Rasul, dimana Yahudi akan sangat kerdil, kecil, dan ketakutan, dimana Yahudi akan sembunyi dibalik-balik pohon, dan pohon itu berkata “ada Yahudi dibelakangku, bunuhlah dia”.

********

“Ya Allah, pahamkan kami akan agamaMu, mudahkan kami untuk mengibadahiMu, taat akan perintahMu, takut akan laranganMu, jauh dari syirik, syubhat, bermaksiat kepadamu, dan tolong serta selamatkan kami dari musuh-musuhMu, menangkan kami melawan musuh-musuhMu. Aamiin”.


..Wallahu a’lam..