...

Khutbah Jumat Ngantuk

Artikel - 2 years ago - Tag : Artikel
Author : Abdullah Abdurrahman

Pertanyaan, "Kenapa Kalau Mendengar Ceramah Khotib Shalat Jumat, Kok Hampir Selalu Ngantuk ya?"

Maka Jawaban Yg Tepat, Presisi Adalah
(Jawaban Yg Ilmiyah) ⤵️⤵️⤵️⤵️⤵️

Karena khotib jumatnya :

Tidak berkhutbah sebagaimana dituntunkan oleh Nabi shallalahu alaihi wasallam, meninggalkan sunnah Nabi shallalahu alaihi wasallam, perihal Khutbah
_

Dimana Nabi shallalahu alaihi wasallam ketika Khutbah Jumat, melakukannya dengan Berapi Api, Matanya Merah Membara selayaknya mau berperang

Dari Jabir bin Abdillah menceritakan :
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا خَطَبَ احْمَرَّتْ عَيْنَاهُ وَعَلاَ صَوْتُهُ وَاشْتَدَّ غَضَبُهُ حَتَّى كَأَنَّهُ مُنْذِرُ جَيْشٍ

" Bila sedang berkhutbah, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memerah matanya, suaranya keras dan kemarahan beliau memuncak, seakan-akan beliau sedang memperingatkan pasukan (dari musuh) "
(HR. Muslim)

Imam Nawawi menjelaskan :
Hadits ini dapat dijadikan dasar petunjuk bahwa seorang khotib dianjurkan membaguskan arti pentingnya khutbah, mengeraskan suara, dan menegaskan perkataan, serta berintonasi yang sesuai dengan karakter tema, baik yang bersifat targhib (janji) maupun tarhib (ancaman). Dan mungkin saja kemarahan beliau muncul saat memperingatkan perkara yang besar atau urusan yang penting ”
(Syarhu Muslim: 6/155-156)
_

Diriwayat lain juga dijelaskan dimana ditundanya sebuah penyerbuan, perang, jihad, disetelah Shalat Jumat, agar semangat Jihad Para Kaum Muslimin naik berlipat lipat setelah mendengar Khutbah Jum'at
_

Seorang Khotib (Jumat) juga sebaiknya berkhutbah dengan menakut nakuti Umat dengan Siksa Neraka,  bukan menakut nakuti umat dengan Kalah Pemilu, Kemiskinan, Kejelekan Kejelekan Dunia, dsb

Seorang Khotib (Jumat) haruslah menguasai materi Khutbahnya, dan mampu meringkas materi tersebut dengan apik, sehingga berhasil difahami dengan mudah dan merasuk ke Jamaah (Shalat Jumat)

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ طُولَ صَلاَةِ الرَّجُلِ وَقِصَرَ خُطْبَتِهِ مَئِنَّةٌ مِنْ فِقْهِهِ

" Sesungguhnya shalat yang lama dan khutbah yang pendek merupakan pertanda keilmuan khotib
(HR. Muslim)

Note : Durasi lama Shalat disini, dijelaskan oleh Hadits yang lain yaitu Dalam shalat Jum’at, beliau membaca surat Al Ghasyiyah dan Al A’la atau surat Al-Jumu’ah dan al-Munafiqun (Surat Ini Bukan Berarti Surat Wajib)
_____

Adapun yang bisa kita lakukan sebagai Jamaah Shalat Jumat yaitu, mempersiapkan sebaik baiknya pelaksanaan Shalat Jumat. Mandi; Ngopi; Makan Jangan Kekenyangan; Isi Saf Saf Terdepan (agar tidak bersandar); Shalat Sunat menjelang Khotib naik mimbar (agar segar); disunnahkan melihat Khotib yang berkhutbah (agar fokus); tidak memeluk 2kaki (agar tidak bengong); tidak memikirkan Kesibukan Dunia dalam waktu pelaksanaan Ibadah Shalat Jumat, dan lain sebagainya

Jika jamaahnya mengantuk, ada yang telat, bersender, kekenyangan dll, tetapi khotibnya berapi api dalam berkhutbah, Insya Allah jamaahnya tidak jadi mengantuk

Adapun jika seandainya Khotib khutbahnya berisikan syubhat, maka mengingkarinya, tidak memasukkanya kedalam kepala, tidak perlu ditelan, namun tetap diikuti dengan serius (sembari istighfar, membesarkan Allah, mendoakan agar Khotib tersebut diberi hidayah, didalam hati)

Inilah akibat meninggalkan Sunnah Nabi, Inilah salah satu bukti nyata, jika kita meninggalkan sunnah sunnah Nabi, jauh dari tuntunan Allah dan Rasulnya dalam beribadah. Tidak mengikutsertakan Allah dan Rasulnya dalam segala aktifitas kita (baik Ibadah maupun Muamalah)

• Shalat Jumat, jadi mengantuk
• Bekerja, jadi tidak semangat
• Bersekolah, jadi tidak semangat
• Beribadah, jadi tidak semangat
(Padahal Keutamaan Luar Biasa)

• Bertetangga, jadi tawar
• Bersedekah, jadi ala kadar
• Berumah tangga, jadi hambar
(Padahal Pahala Luar Biasa)

Ini akibat nyata, akibat meninggalkan sunnah Nabi shallallahu alaihi wasallam, jauh dari tuntunan Agama, jauh dari ilmu, tidak mengikutsertakan Allah dan Rasulnya dalam aktifitas keseharian kita, tidak menyertakan Allah dan Rasulnya dalam tiap nafas kehidupan kita

Selalu Sertakan Allah dan Rasulnya
Dalam tiap aktivitas kita

Selalu Ikuti Sunnah Nabi
Ikuti Tuntunan dari Allah dan Rasulnya
(Agar Tidak Ngantuk)

 

..Wallahu a'lam..