...

Kitabut Tauhid Bab 6

Tauhid - 10 months ago - Tag : Tauhid
Author : Abu Adnan

Tafsir "Tauhid" Dan Syahadat “لا إله إلا الله “

 

Firman Allah Subhanahu wata’ala :

 

أولئك الذين يدعون يبتغون إلى ربهم الوسيلة أيهم أقرب ويرجون رحمته ويخافون عذابه إن عذاب ربك كان محذورا

 

“Orang-orang yang mereka seru itu, mereka sendiri mencari jalan kepada tuhan mereka, siapa diantara mereka yang lebih dekat (kepada Allah), dan mereka mengharapkan rahmatNya serta takut akan siksaNya, sesungguhnya siksa Tuhanmu adalah sesuatu yang (harus) ditakuti.” (Al Isra’, 57)

 

وإذ قال إبراهيم لأبيه وقومه إنني براء مما تعبدون إلا الذي فطرني فإنه سيهدين

 

“Dan ingatlah ketika Ibrahim berkata kepada bapak dan kaumnya : sesungguhnya aku membebaskan diri dari apa yang kalian sembah, kecuali (Allah) Dzat yang telah menciptakan aku, karena hanya Dia yang akan menunjukkan (kepada jalan kebenaran).” (Az zukhruf, 26-27).

 

اتخذوا أحبارهم ورهباهم أربابا من دون الله والمسيح بن مريم وما أمروا إلا ليعبدوا إلها واحدا لا إله إلا هو سبحانه عما يشركون

 

“Mereka menjadikan orang-orang alim dan pendeta-pendeta mereka sebagai tuhan-tuhan selain Allah, dan (mereka mempertaruhkan pula) Al Masih putra Maryam, padahal mereka itu tiada lain hanyalah diperintahkan untuk beribadah kepada satu sembahan, tiada sesembahan yang haq selain Dia. Maha suci Allah dari perbuatan syirik mereka.” (Al Taubah, 31).

 

ومن الناس من يتخذ من دون الله أندادا يحبونهم كحب الله والذين آمنوا أشد حبا لله

 

“Diantara sebagian manusia ada yang menjadikan tuhan-tuhan tandingan selain Allah, mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah, adapun orang-orang yang beriman lebih besar cintanya kepada Allah.” (Al Baqarah, 165).

 

Diriwayatkan dalam Shahih Muslim, bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda :

 

“من قال لا إله إلا الله وكفر بما يعبد من دون الله حرم ماله ودمه وحسابه على الله”

 

“Barang siapa yang mengucapkan لا إله إلا الله, dan mengingkari sembahan selain Allah, maka haramlah harta dan darahnya, adapun perhitungannya adalah terserah kepada Allah”.

 

Keterangan tentang bab ini akan dipaparkan pada bab-bab berikutnya.

 

Adapun kandungan bab ini menyangkut masalah yang paling besar dan paling mendasar, yaitu pembahasan tentang makna tauhid dan syahadat.

 

Masalah tersebut telah diterangkan oleh bab ini dengan beberapa hal yang cukup jelas, antara lain :

 

1. Ayat dalam surat Al Isra’. Diterangkan dalam ayat ini sanggahan terhadap orang-orang musyrik, yang memohon kepada orang-orang yang sholeh, oleh karena itu, ayat ini mengandung suatu penjelasan bahwa perbuatan mereka itu adalah syirik besar.

 

2. Ayat dalam surat At Taubah. Diterangkan dalam ayat ini bahwa orang-orang ahli kitab telah menjadikan orang-orang alim dan pendeta-pendeta mereka sebagai tuhan-tuhan selain Allah, dan dijelaskan pula bahwa mereka hanya diperintahkan untuk menyembah kepada satu sesembahan, dan menurut penafsiran yang sebenarnya mereka itu hanya diperintahkan untuk taat kepadanya dalam hal-hal yang tidak bermaksiat kepada Allah, dan tidak berdoa kepadanya.

 

3. Kata-kata Nabi Ibrahim kepada orang-orang kafir :“Sesungguhnya saya berlepas diri dari apa yang kalian sembah, kecuali (saya hanya menyembah) Dzat yang menciptakanku”.

Di sini beliau mengecualikan Allah dari segala sesembahan.

 

Pembebasan (dari segala sesembahan yang batil) dan pernyataan setia (kepada sesembahan yang haq, yaitu : Allah) adalah makna yang sebenarnya dari syahadat “La Ilaha Illallah”.

 

Allah Subhanahu wa ta'ala berfirman :

 

وجعلها كلمة باقية في عقبه لعلهم يرجعون

 

“Dan Nabi Ibrahim menjadikan kalimat syahadat ini kalimat yang kekal pada keturunannya, agar mereka ini kembali (kepada jalan yang benar).” (Az Zukhruf, 28 )

 

4. Ayat dalam surat Al Baqarah yang berkenaan dengan orang-orang kafir, yang dikatakan oleh Allah dalam firmanNya :

وما هم بخارجين من النار

 

“Dan mereka tidak akan bisa keluar dari neraka”.

 

Disebutkan dalam ayat tersebut, bahwa mereka menyembah tandingan tandingan selain Allah, yaitu dengan mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah, ini menunjukkan bahwa mereka mempunyai kecintaan yang besar kepada Allah, meskipun demikian kecintaan mereka ini belum bisa memasukkan mereka kedalam agama Islam.

 

Lalu bagaimana dengan mereka yang cintanya kepada sesembahan selain Allah itu lebih besar dari cintanya kepada Allah ?

 

Lalu bagaimana lagi orang-orang yang cuma hanya mencintai sesembahan selain Allah, dan tidak mencintai Allah?

 

5. Sabda Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam :

“من قال لا إله إلا الله وكفر بما يعبد من دون الله حرم ماله ودمه وحسابه على الله “

 

“Barang siapa yang mengucapkan لا إله إلا الله, dan mengingkari sesembahan selain Allah, maka haram darah dan hartanya, sedangkan perhitungannya kembali kepada Allah”.

 

Ini adalah termasuk hal yang penting sekali yang menjelaskan pengertian لا إله إلا الله . Sebab apa yang dijadikan Rasulullah sebagai pelindung darah dan harta bukanlah sekedar mengucapkan kalimat إله إلا الله itu saja, bukan pula memahami makna dan lafadznya, atau bukan pula dengan mengakui kebenaran kalimat tersebut, bahkan bukan pula karena tidak meminta kecuali kepada Allah saja, Yang tiada sekutu bagiNya, akan tetapi tidaklah haram dan terlindung harta dan darahnya hingga dia menambahkan kepada pengucapan kalimat إله إلا الله itu pengingkaran kepada segala sesembahan selain Allah. Jika dia masih ragu dan bimbang, maka belumlah haram dan terlindung harta dan darahnya. 

 

Betapa besar dan pentingnya tafsir Tauhid dan syahadat لا إله إلا الله yang terbuat dalam hadits ini, dan betapa jelasnya keterangan yang dikemukakannya, dan betapa mematikan hujjah yang diajukan bagi orang orang yang menentang.

 

Wallahu A'lam