...

Menyangka Bertauhid Ternyata Yahudi

Artikel - 1 year ago - Tag : Artikel
Author : Abdullah Abdurrahman

Tauhid yaitu memahami dan yakin bahwa hanya ada satu kebenaran yaitu yang ditetapkan oleh Allah dan selainnya itu adalah salah. 

 

Tauhid memiliki rukun yang banyak dilupakan atau belum diketahui Kaum Muslimin adalah adanya Nafi (peniadaan) dan Isbat (penetapan).

 

Tauhid bukanlah sekedar tulisan / lisan / ucapan Laa Illaha Illallah,Tauhid bukan sekedar meyakini ada Allah tetapi ada (sesembahan) yang lain, Tauhid bukan sekedar meyakini ada Allah (tetapi aturannya ditolak / aturannya tidak diyakini benar), Tauhid bukanlah sekedar meyakini benar ada Allah (tetapi ada aturan, ketetapan, pemikiran, pemahaman lain yang dianggap juga benar).

 

Tauhid harus diyakini dengan Nafi (peniadaan) terlebih dahulu, baru kemudian Isbat (penetapan)

 

Tauhid, semuanya harus diawali dengan penolakan, harus dengan peniadaan dahulu (terhadap suatu kebenaran), baru kemudian keyakinan itu disertakan penetapan bahwa hanya ada satu (yang benar) yaitu (yang ditetapkan oleh) Allah saja.

 

Perhatikan —> “Laa Illaha Illallah”

 

Tiada Tuhan, Tiada Sesembahan, Tiada Kebenaran (ini Nafi, atau peniadaan) selain hanya (yang dari) Allah saja (ini Isbat, baru kemudian ditetapkan).

 

Maka, kalau ada yang memahami, meyakini benar ada Tuhan, percaya Allah, namun tidak meniadakan yang lain (selain yang ditetapkan Allah), namun masih membenarkan selain yang dari Allah, namun masih menolak, karena menganggap ada kebenaran yang lebih benar (kebenaran lain) selain yang dari Allah.

 

Maka, yang demikian ini tidak / belum bertauhid.

 

*************************

 

Lalu bagaimana cara bertauhid yang benar, bagaimana memahami untuk menafikan yang lain, dan meyakini menetapkan bahwa hanya ada satu saja yang benar yaitu Allah, meyakini benar Al Quran, meyakini benar As Sunnah, dan selain ini adalah salah?

 

Bagaimana cara kita yakin, apa alasan kita untuk yakin, bahwa inilah yang benar, dan selain ini adalah salah? Bagaimana kita yakin bahwa selain ini adalah salah, dan yang benar hanyalah Al Quran dan As Sunnah, yang benar hanya yang dari Allah saja?

 

Bagaimana cara agar kita yakin, bahwa meyakini bukanlah sekedar doktrin yang serta merta harus ditaati, bukanlah sekedar keyakinan buta saja?

 

**************************

 

Berikut akan disampaikan beberapa alasan, bahwa bertauhid itu sangat rasional, bahwa keyakinan ini benar, bukanlah doktrin semata, bukanlah keyakinan buta saja, dan justru tidak bertauhid, justru tidak memahami tauhid, justru tidak meyakini tauhid-lah yang salah, dan tidak rasional.

 

Al Quran dan As Sunnah yakin pasti dari Allah (saja), pasti benar, pasti tidak akan salah. Tidak meyakini Al Quran dan As Sunnah berasal dari Allah, maka pastilah salah.

 

1. Literasi Bahasa

Bagaimana mungkin Al Quran dibuat oleh manusia (bukan dari Allah), dimana keindahan dan ketinggian Al Quran ini tidak mungkin dibuat oleh manusia. Tidak ada manusia manapun yang sanggup membuat karya tulis, dengan literatur, ketinggian dan keindahan bahasa seperti Al Quran. Maka yakinlah Al Quran pasti dari Allah (saja).

 

2. Nabi Itu Buta

Bagaimana Al Quran itu dibuat oleh manusia, buatan Nabi, sedangkan Nabi shallallahu alaihi wasallam yang saja manusia yang buta huruf.

 

3. Berisikan Masa Lalu & Masa Depan

Bagaimana Al Quran itu dibuat oleh manusia, sedangkan isinya membahas masa lalu dan masa depan, tidak ada manusia yang sanggup mengetahui masa lalu sebelum dan masa depan setelahnya. Al Quran membahas masa lalu awal dunia ini terbentuk, banjir Nuh, dll. Al Quran membahas masa depan, Riba, Islam terpecah berbagai golongan, Muslim seperti buih dilautan, munculnya tokoh ruwaibidha, menyembah kubur kubur, Islam membebek Yahudi. Padahal zaman Al Quran ini turun sulitnya informasi terkait masa lalu, maupun masa depan, dimana setelah diteliti didapati kenyataan dan faktanya bahwa semua ini benar. 

 

4. Berisikan Bahasan Lautan dan Dataran Es

Bagaimana Al Quran ini dibuat oleh manusia, bukan dari Allah. Dimana isinya membahas lautan, membelah lautan, ikan paus, ikan-ikan dilaut, pertempuran dilautan, cara shalat dilaut, kompas penunjuk arah dll. Dimana isinya memahamkan kita cara shalat di Alaska, diatas Es, cara bertahan hidup di hutan, dan lainnya, dimana Al Quran ini turun dipadang pasir. 

 

5. Berisikan konsep Akhirat

Bagaimana Al Quran ini dibuat oleh manusia. Dimana berisikan konsep kehidupan setelah kematian, berisikan pembahasan ajal/maut, kematian, alam kubur, alam barzah, padang masyar, Neraka, Surga dll. Dimana setelah diteliti kehidupan ini tidak adil, tidak rasional, tidak masuk akal jika hanya berbatas pada kematian, berakhir pada kematian, dimana Al Quran membahas lengkap konsep kehidupan setelah kematian.

 

6. Penelitian Ahli

Bagaimana Al Quran ini dibuat oleh manusia, dimana isi Al Quran diteliti banyak ahli ilmu dengan keilmuan science dan rasional, didapati benar membahas khamr, cacing pita, emas, sutra, pencernaan, cara tidur, kesehatan, dll. Dimana dr. Zakir Naik pernah mengatakan 80% isi Al Quran ini telah terbukti kebenarannya, telah diuji dan terbukti  kebenarannya, masa lalu, hingga masa kini, adapun 20% belum bisa dibuktikan semisal kedalaman laut, luasnya angkasa, kematian, karena keterbatasan ilmu dan pengetahuan manusia. Jika 80% isi al Quran saja tidak ada 0,1% pun yang salah, maka diyakini 20% sisanya Insya Allah niscaya isi Al Quran tidak pula akan salah.

 

7. Al Quran Turun dengan Bahasa Arab

Bagaimana mungkin Al Quran ini dibuat manusia, sedangkan Al Quran turun dengan Bahasa Arab, tulisan Arab, bahasa paling lengkap literaturnya. Bahasa yang cara bicaranya amat kompleks, ada pangkal bibir, pangkal lidah, langit langit, ada tenggorokan, dll.  Bahasa yang hurufnya tanpa titik, tanda titik satu, titik dua, titik tiga, dimana ketika salah bunyi, salah titik, berbeda hurufnya, salah pula artinya. Dimana bahasa Al Quran ini terjaga benar sejak dibacakan didalam shalat di kisaran Kabah, Masjidil Haram 1400 tahun yang lalu, hingga sekarang di Masjid Mushola dekat tempat tinggal kita, hingga di dusun, desa, hutan, gunung, tepi laut, dataran pasir, daratan es Al Quran ini masih terjaga keotentikannya.

 

8. Al Quran berisikan A sampai Z

Bagaimana Al Quran ini dibuat oleh manusia, dimana isinya dari mulai perkara bangun tidur sampai mau tidur, doa makan, doa masuk kamar mandi, doa ingin jima, tata cara ibadah, nikah, muamalah, dll semua lengkap ada didalamnya. Dimana tidak ada agama lain, ajaran lain, kitab lain, buku lain, buatan siapapun, karangan siapapun yang selengkap Al Quran.

 

9. Nabi Tidak Tau Hal Ghaib

Bagaimana Al Quran ini dibuat oleh manusia, sedangkan Nabi yang meriwayatkan Al Quran yang ghaib ini, tidak tau akan hal ghaib, Nabi shallallahu alaihi wasallam boro boro tau masa lalu, masa depan, alam kubur, dll, sedangkan beliau saja tidak tau beberapa menit kedepan Unta yang beliau naiki bersama istrinya Sofia akan mengamuk sehingga beliau berdua jatuh. Dimana kalau Nabi tau akan hal ini, atau hal hal ghaib, tentu Nabi shallallahu alaihi wasallam tidak akan menaiki unta tersebut.

 

10. Aturan Al Quran VS Aturan Lain

Bagaimana Al Quran ini dibuat oleh manusia, sedangkan ketika diadu isi ajaran, dan ketetapannya tidak ada yang setara, menandingi, apalagi lebih baik dari Al Quran. perihal zakat vs pajak, poligami vs poliandri, poligami vs sex bebas, pinjam meminjam vs riba, dinar dirham vs crypto, siasah syariah vs politik demokrasi, Amirul mukminin vs Presiden, majelis ilmu vs, kurikulum neo kapitalis, bersuci wudhu vs cebok dengan tisu, dll.

 

11. Bonus —> silahkan browsing

Di era teknologi informasi ini, semua bisa dicari. Dan jika dicari apa agama paling benar, paling lengkap, paling sempurna, siapa tokoh dengan pengikut paling banyak sedunia, dll kita dapati Al Quran, Agama Islam, yang dari Allah Ta’ala sajalah ternyata yang benar. Tidak ada yang lain, tidak ada selain itu.

 

Dan alasan-alasan lain yang karena keterbatasan, tidak bisa semua ditulis dan dibahas pada kesempatan ini.

 

*************************

 

Jika kita memahami ini, lantas bagaimana mungkin kita bisa meyakini ada yang lain yang juga benar atau ada lagi selain yang dari Allah namun lebih benar. 

 

Jika kita memahami ini, maka ketika Al Quran berkata shalat subuh dua rakaat, kita tidak membuat shalat tiga rakaat, karena semua adalah salah, selain subuh dua rakaat.

 

Jika kita memahami ini, maka ketika Al Quran berkata tasyahud dengan jari telunjuk kanan, kita tidak akan tasyahud dengan jempol, jari tengah, jari manis, kelingking, karena semua adalah salah, selain tasyahud dengan telunjuk.

 

Jika kita memahami ini, maka ketika Al Quran menerangkan tentang Pajak, Riba, Poligami, Demokrasi, atau apapun itu, kita akan paham, yakin dan menerima bahwa ajaran, aturan, dan ketetapan inilah yang benar, karena semua yang lain adalah pasti salah (nafi) selain yang dari Allah Azza Wa Jalla saja (isbat).

 

Maka, jika kita meyakini Al Quran dari Allah, Al Quran benar, namun Injil, Zabur, Taurat (yang palsu dan hilang itu) juga benar, namun KUHP juga benar, buku buku filsafat juga benar, aturan aturan kafir juga benar, maka ini kita tidaklah bertauhid.

 

Maka, jika kita meyakini Al Quran benar dari Allah, dan berkata Allah berada diatas Arsy, As Sunnah tidak ada mencontohkan yasinan, maulidan, manaqiban, dll, namun kita berpikir Allah dimana mana, kita yasinan, kita maulidan, maka kita tidaklah bertauhid.

 

Maka, jika kita meyakini Al Quran benar dari Allah, namun kita masih juga membenarkan riba, masih menyemarakkan demokrasi, masih menyemarakkan kapitalisme, masih berpikir dan melakukan selain dari yang Allah ajarkan, tetapkan, aturkan, juga benar, maka kita tidaklah bertauhid.

 

Maka, jika kita lihat sekarang banyak orang orang menempuh yang jauh dari Al Quran, dari ajaran, aturan, ketetapan Allah, karena saudara saudara kita Kaum Muslimin ini hanyalah Islam (KTPnya) tetapi tidak bertauhid, tidak memahami apa itu tauhid, dan karena itulah mereka menempuh jalan jalan salah keliru, yang mereka anggap benar, padahal salah. Mereka (katanya) mengimani Allah, namun membenarkan, meyakini juga yang dari selain dari Allah. Mereka membenarkan Allah tetapi tidak menafikan yang selain dari Allah.

 

Maka, jika kita paham ini. Maka ini adalah sebuah keberuntungan besar, kebersyukuran besar, inilah hidayah, inilah nikmat, yang sebagian besar orang tidak memahami dan memilikinya. 

 

Kita, Kaum Muslimin (sejatinya) Sami’na Wa Atho’na, atau Kami mendengar dan kita Taat. 

 

Mereka (Pada Hakikatnya ini ciri ciri Yahudi)

Sami’na Wa Asoyna, atau Mereka mendengar, dan mereka ternyata pikir pikir dahulu.

__________

 

Lalu yang manakah anda?

 

Mendengar (Al Quran) dan kemudian Taat…

Meyakini bahwa ini adalah benar dari Allah dan selainnya pastilah salah? 

 

Inilah sejatinya seorang Muslim.

Bersyukurlah, akan kita pelajari terus Tauhid

_

 

Atau,

 

Mendengar (Al Quran) dan kemudian pikir pikir dahulu, meyakini Allah ada, Allah benar, tetapi selain itu juga benar, selain yang dari Allah juga ditempuh, ada ajaran, aturan, ketetapan yang juga benar selain Al Quran, atau meyakini Allah, meyakini Al Quran, namun sudah tidak lagi relevan sehingga menempuh aturan, ajaran, cara, ketetapan, pemahaman yang lain?

 

Sejatinya, seseorang ini Yahudi.

Wal Iyadzubillah, semoga kita tidak berciri-ciri yang demikian.



 

..Wallahu a’lam..