...

Poverty

Artikel - 6 days ago - Tag : Artikel
Author : Abdullah Abdurrahman

Poverty

 

Kemiskinan, ternyata bukan hanya persoalan uang, melainkan setidaknya ada 5 kategori kemiskinan yang mungkin belum kita ketahui, dimana alangkah baik bagi kita apabila mengetahuinya dan memahaminya.

 

1. Poverty Of Mind

Pikiran adalah kunci, pikiran yang membawa kepada solusi atau membawa kepada alasan. Mereka yang miskin solusi dan kaya akan alasan, sebenarnya adalah orang-orang yang miskin secara pemikiran.

 

2. Poverty Of Speech

Memiliki kecanduan terhadap mengeluh, mulut yang suka menyalahkan orang lain, membicarakan orang lain (di belakang), atau banyak berbicara dalam konteks yang negatif. Jaga mulutmu sebelum dia menyusahkanmu, pastikan yang keluar dari mulutmu adalah hal yang benar, baik, positif, dan bermanfaat. Ingatlah pepatah “mulutmu harimaumu”.

 

3. Poverty Of Hands

Orang-orang yang lebih banyak / lebih suka meminta dibandingkan memberi adalah orang miskin. Tidak pernah ada pengemis yang naik mobil Tesla, memakai jam Rolex dan sebagainya. Ingatlah bahwa pengemis tetaplah pengemis.

 

4. Poverty Of Vision

Orang-orang yang hanya bisa melihat masalah, orang-orang yang tidak bisa melihat kesempatan dan melihat peluang. Ini termasuk kemiskinan.

 

5. Poverty Of Feeling

Orang-orang yang dihatinya terdapat iri dan dengki, kebencian, dendam, tidak memiliki simpati, tidak senang melihat orang bahagia, sebaliknya senang melihat orang susah, adalah tanda kemiskinan hati.

 

List kategori kemiskinan ini, akan kita lengkapkan dengan yang ke-6 yaitu :

 

6. Poverty Of Iman and Afterlife.

Seseorang yang kaya secara zahir, namun miskin secara Iman. Banyak uang, mapan, sukses, namun tipis keimanannya. Sangat sedikit amal ibadah dibandingkan kesibukan dunianya. Orang-orang pada kategori ini merasa kaya dan bahagia dari kekayaannya, padahal sejatinya itu kekayaan yang semu, kekayaan yang sampah yang hina tidak lebih dari sebelah telinga bangkai kambing yang cacat, kekayaan yang melupakan dan menjauhkan mereka dari Allah, kekayaan yang justru memasukkan mereka ke Neraka, kekayaan yang sejatinya merupakan kemiskinan dan kerugian.

Hiduplah seakan petani di ladang pahala, yang menanam, memupuk, menyiram, dan memanen pahala. Sebaliknya, alangkah merugi orang-orang yang menjadikan dunia sebagai ladang dosa, dia menanam, memupuk, menyiram, dan memetik hasil yang ternyata kerugian untuk selama-lamanya.

 

 

..Wallahu a’lam..