1. Sabuk Putih
Seseorang yang menunaikan shalat 5 waktu, ibarat seseorang “beginner” bersabuk putih. Tidak ada keistimewaan dari orang orang yang shalat 5 waktu selain “standart” atau “biasa” saja. Shalat 5 waktu adalah hal paling basic, atau dasar yang harus dilakukan seseorang Muslim. Maka jangan sudah merasa istimewa, sudah sholeh, sudah alim, dengan sudah melakukan shalat 5 waktu, karena itu sebenarnya “B aja”.
2. Sabuk Kuning
Selanjutnya adalah sabuk kuning, ibarat wana matahari pada pagi hari yang baru akan terbit, yaitu orang yang melakukan shalat 5 waktu plus dhuha. Seseorang pada tingkatan ini sudah terbiasa rutin menjalankan shalat 5 waktu, dan menambahnya dengan shalat dhuha. Kita tau bahwa shalat dhuha memiliki keutamaan luar biasa, dimana melakukan ini rezeki (bukan hanya bentuk uang) akan mengaliri kita dengan deras, membuka pintu berkah, dan lainnya.
3. Sabuk Biru
Sabuk berwana biru sebagaimana warna langit cerah ketika siang hari, adalah sabuk level berikutnya bagi orang orang yang melakukan shalat 5 waktu dan mengawalnya dengan shalat sunat rawatib, plus dhuha. Orang orang yang berada pada level ini, pastinya sudah melakukan shalat 5 waktu dengan ringannya, kemudian menambahnya lagi dengan shalat rawatib pada shalat 5 waktunya, plus dhuha. Orang orang yang berada pada level ini, sebagaimana janji Allah pada Dalil yang shahih, bukan hanya masuk ke dalam Surga, namun Allah buatkan sebuah rumah di Surga. Bukan rumah di dunia ya, tetapi sebuah rumah di Surga.
4. Sabuk Merah
Merah selain warna pada sore hari, senja, dan sebuah zona waktu yang menunjukkan kedewasaan, adalah warna yang identik dengan marah, rasa emosi yang tinggi, tempramental, kesal, lelah, hampir pada limit kesabarannya, namun pada akhir harinya seseorang pada level ini melengkapkan shalat 5 waktu, rawatib, dan dhuhanya dengan shalat witir. Rasa malas, letih, lelah, setelah seharian beraktivitas dengan dunia, ditutup dengan aktivitas akhirat yaitu : shalat (witir) sebelum tidurnya.
5. Sabuk Hitam
Warna langit pada malam hari, dini hari, dimana semua gelap, hitam, pekat, namun dengan rasa keimanan yang tinggi, orang orang pada level ini bangun pada sepertiga malam terakhir, berwudhu, mengalahkan kantuknya, untuk bersujud kepada Allah dengan shalat malam (tahajud). Dimana orang orang ini disambut oleh Allah yang turun pada waktu tersebut dari singgasananya di atas Arsy dan turun ke langit dunia, untuk menyaksikan orang orang tersebut sedang bersujud kepada-Nya. Apa yang dipanjatkan dalam doa orang tersebut akan dikabulkan, Apa yang diminta akan Allah penuhi, dan apabila orang tersebut memohon ampun, maka Allah akan mengampuninya.
*****
Jika kita masih shalat 5 waktu dan merasa sudah merasa baik, sholeh, alim, maka diluar sana ada orang orang yang baik, sholeh, alim, yang bangun pada sepertiga malam, sedang bersujud kepada Allah. Sementara kita tidur.
Jadi, kita, pakai sabuk apa ?
Apa masih sabuk putih, dan
sabuk itupun masih “kendor-kendor” ?
..Wallahu a’lam..