...

Salah Paham 4 Madzhab

Artikel - 1 year ago - Tag : Artikel
Author : Abdullah Abdurrahman

Kita dapati ada kesalahpahaman tentang Madzhab Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab. Berikut dibawah, akan dibahas dimana kesalahpahaman itu. 

_____

Ada dua kesalahan dalam menilai :
“Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab”

1.
Yang pertama, sebagian dari mereka Kaum Muslimin yang Jahil, mereka menuduh Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab (Era 1200 Hijriah) sebagai Abdul Wahab Bin Rustum (Era 200 Hijriyah).

Mereka menuduh Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab yang berpemahaman sebagaimana Sahabat, yang menggigit Al Quran dan As Sunnah, yang bermanhaj Salafush Shalih, sebagai Abdul Wahab Bin Rustum, seorang tokoh berpemahaman khawarij, tokoh pemberontak, tokoh yang melawan terhadap Ulil Amri, tokoh yang memerangi pemerintah resmi, tokoh yang membunuh sesama kaum muslimin.

Mereka menyebut Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab dan yang bersamanya sebagai “Wahabi”, menuduh sebagaimana diafiliasikan atau diasosiasikan dengan “Wahabi” Abdul Wahab Bin Rustum dan pengikutnya.

Padahal jika mereka mau sedikit saja belajar, membaca buku, melihat referensi, melihat literatur, atau browsing saja, sebagian besar dari mereka ini akan malu, karena ternyata Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab, dan Abdul Wahab Bin Rustum adalah beda orang, adalah orang yang berbeda, beda zaman, beda segalanya. Adapun yang sama adalah sama sama memiliki nama “Abdul Wahab”.

Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab ini, berpemahaman sesat, dituduh teroris, dituduh melawan Ulil Amri, melawan pemerintah yang sah, pemberontak, pembunuh Kaum Muslimin, padahal beda orang.

Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab ini, jika kita mau saja sedikit membuka mata, membaca buku, atau minimal browsing, mereka akan dapati bahwa beliau ini justru sangat dekat / akrab dengan Ulil Amri, dengan penguasa. Beliau dan Penguasa Tanah Arab bahkan dijuluki ”Dua Muhammad”, yaitu :

1. Muhammad Bin Abdul Wahab
2. Muhammad Bin Saud

Muhammad Bin Saud inilah penguasa tanah Arab era itu, dimana cikal bakal negara Arab Saudi saat ini, dimana negara yang paling menjaga kemurnian Islam, menjaga Al Quran dan Sunnah, menjaga dan menegakkan Syariat Islam.

Muhammad Bin Saud justru sangat respek dan menjadikan sahabatnya ini sebagai penasihat kenegaraan, Muhammad Bin Saud yang mana Arab Saudi adalah negara yang paling menegakkan Islam, adalah karena bersahabat dan mendengar nasihat dari Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab.

Jadi, ketika Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab yang dengan keteguhan manhajnya diatas Al Quran dan As Sunnah, yang dengan gerahamnya menggigit pemahaman dan menjalani menegakkan agama ini sebagaimana Rasul dan Para Sahabat memahami agama ini, malah disangka berafiliasi dengan Abdul Wahab Bin Rustum, dituduh teroris, dituduh pemberontak, difitnah membunuh sesama Kaum Muslimin, adalah sangat amat keliru. Justru Tanah Arab saat ini, diantaranya Arab Saudi, Yaman, sebagian Yordania, sebagian tanah timur tengah lainnya hari ini yang mana wilayah yang paling menegakkan syariat Islam, adalah buah karya dari Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab dan Raja Muhammad Bin Saud.

********************

2.
Yang kedua, sebagian dari mereka Kaum Muslimin yang Jahil, mereka menuduh Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab membuat aliran baru, Madhzab baru, pemahaman baru. 

Ini terjadi dikarenakan kejahilan (kebodohan) mereka tentang agama ini. Mereka beranggapan bahwa Islam yang benar ini ada 4, ada 4 Madzhab yang benar. Adapun Islam dari Muhammad Bin Abdul Wahab ini dianggap sesat. Ini tentu kebodohan, dimana tanah arab kini adalah tanah yang paling menegakkan syariat Islam, paling bertauhid, paling jauh dari kesyirikan, paling jauh bid’ah, dll, malah justru yang dianggap aliran sesat.

Ini terjadi dikarenakan kejahilan (kebodohan) mereka tentang agama ini, kejahilan mereka tentang apa itu Madzhab. Mereka malah membuat pemahaman sendiri dimana Islam yang benar itu ada 4 Aliran, 4 Madzab. Islam ini dianggap benar apabila dari 4 Aliran ini, mereka mengartikan Madzhab adalah Aliran, mereka memahami kalau tidak 4 Aliran* ini, tidak 4 Madzhab*, ini maka pasti sesat, keliru.

1. Madzhab Imam Hanafi
2. Madzhab Imam Maliki
3. Madzhab Imam Syafi’i
4. Madzhab Imam Hambali (Ahmad)

Justru, mereka sangat keliru jika Islam ini kemudian dipecah menjadi 4, dan kemudian 4 inilah yang benar. Justru ini lucu, jika Islam yang benar ini hanya dari 4 Imam diatas masa hidup era 300an Hijriyah, lalu :

- Umar Madzhab apa? 
- Abu Bakar Madzhab apa? 
- Ibnu Abbas Madzhab apa?
- Ibnu Masud Madzhab apa? 
- Hasan Basri, Muhammad bin Sirin,
Yang Masa hidup +/- 100 Hijriyah dimana 4 Madzhab diatas bahkan belum lahir?

Sebagian dari saudara-saudara kita ini salah memahami definisi arti Madzhab, yang mereka pahami Madzhab ini adalah “Aliran” padahal mereka sungguh keliru.

Madzhab, artinya bagi _Subjek 1_ adalah “penjelasan / pemahaman”, dan artinya bagi _Subjek 2_ adalah “mendengar dari / memahami penjelasan dari”, sama sekali bukanlah Aliran.

Jika seorang Alim besar, Alim Ulama Besar, orang yang telah belajar, sangat paham akan agama ini kemudian mengajarkan, misal Imam Syafi'i maka inilah madzhab Imam Asy Syafi'i.

Jika seorang awam, seorang thulab, seorang pelajar, dan dia diajarkan, mendengar dari Alim Ulama misal Imam Asy Syafii, maka dia mendengar dari Imam Asy Syafi'i, inilah Madzhab Imam Asy Syafi'i.

Sebagian dari saudara-saudara kita ini, bahkan mungkin belum pernah belajar dengan Imam Syafi'i, belum pernah membaca kitab Imam Syafi'i, belum pernah memahami agama ini dari Imam Syafi'i, namun mereka mengaku Madzhab Syafi'i. Kembali lagi ini sebuah kekeliruan.

Sebagian dari saudara-saudara kita ini, tidak tau, dikiranya Madzhab itu cuma 4, Ulama itu cuma 4, mendengar dan mengikuti itu hanya kepada 4, dimana diluar itu sesat, tentu ini kekeliruan. Padahal Madzhab itu bukan 4, padahal Islam itu tidak terpecah 4, melainkan semua yang memahami dan memegang teguh Al Quran dan Sunnah sebagaimana tuntunan Rasul dan yang dipahami sahabat, inilah Islam yang benar, tidak ada aliran aliran.

Sebagian dari saudara-saudara kita ini mungkin lupa, bahwa Imam Bukhari juga “punya madzhab” (mengajar dan belajar penjelasannya). Mereka lupa dan mengira bahwa Imam Muslim, Sufyan bin Auniyah, Sufyan Ath Tsauri, Yahya bin Ma’in, Ali Bin Madini, Hasan Basri, Abu Dawud, Tirmizdi, Ibnu Taimiyah, Ibnu Katsir, Imam Nawawi, Syaikh Muhammad Bin Abdul Wahab, Syaikh Bin Baz, Syaikh Utsaimin, Syaikh Albani, dan lainnya tidak punya madzhab? (Mengajar dan belajar dari mereka), belajar, berpemahaman dan mendengar agama ini dari mereka?

Apakah mereka memahami jika Madzhab ini hanya 4, maka Abu Bakar, Umar, Abu Hurairah, Imam Bukhari, Imam Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Taimiyah, Ibnu Katsir, Syaikh Abdul Wahab berarti sesat semua? Karena diluar 4 Aliran tadi?

Kembali lagi, Madzhab itu bukan aliran, tetapi mengambil dari siapa, penjelasan siapa, belajar dari pemahaman siapa, mendengar dari siapa. Adapun kita belajar mendengar penjelasan pemahaman dari siapapun selama benar sumber Alim Ulama tersebut jujur, terpercaya, tsiqoh, teruji, terbukti, benar dan sungguh sungguh, belandaskan Dalil Al Quran dan As Sunnah sebagaimana yang diajarkan Rasul dan Para Sahabat maka inilah (satu landasan pemahaman agama) yang benar walau dari banyak Alim Ulama, bukan malah dipecah menjadi 4 Madzhab, yang diartikan keliru sebagai pecahan 4 Aliran dalam Islam.

Adapun yang paling mahsyur adalah 4 Madzab diatas, ini betul. Namun, bukan berarti Islam itu, Madzhab itu, atau malah diartikan aliran dalam Islam itu, hanya ada 4. Ini keliru.

InsyaaAllah, salah paham tentang Madzhab ini, akan dibahas lagi lebih jauh, pada kesempatan selanjutnya, jika Allah mengkehendaki.

********************

Saya pribadi sempat, tersenyum.
Ketika pernah ada yang bertanya kesaya :

“antum madzhabnya apa?”
“antum bukan wahabi kan?”
( saya senyum saja )

“Jikalau mengikuti Al Quran dan Sunnah itu kamu sebut Madzhab Asy Syafi'i, maka Madzhabku Asy Syafi'i. Jika mengikuti Al Quran dan Sunnah itu harus diistilahi Wahabi, maka aku Wahabi.”

Tidak masalah kalau hanya diistilahi dari orang-orang orang awam. Adapun definisi yang benar, selama Islam ini berlandaskan Al Quran dan As Sunnah sebagaimana ajaran Rasul dan yang dipahami Para Sahabat, maka diatas itulah saya, kamu, kita semua, Kaum Muslimin seharusnya berada, dan InsyaaAllah berusaha istiqomah diatasnya.


..Wallahu a’lam..