Tertipu Dunia yang Menipu
Ingatlah bahwa hidup ini bukanlah sesuatu yang serius, melainkan hidup ini hanya permainan. Hidup ini tiada lain hanya candaan dan senda gurau, sebagaimana permainan yang tentu memiliki peraturan, yang mana beberapa di antara peraturan-peraturan tersebut mungkin ada yang belum kamu ketahui. Mungkin pula itulah alasan yang menjadi sebab, kenapa kamu selalu kalah dalam permainan di dunia ini.
Berikut adalah beberapa dari peraturan-peraturan dalam hidup yang penuh canda, permainan dan senda gurau—alias jangan pernah kamu anggap terlalu serius.
Ketahuilah, jika seorang wanita tidak punya apa-apa, 99% pria yang mencintainya akan menerima dan mensuportnya. Jika seorang pria tidak memiliki apa-apa, 99% wanita yang mencintainya akan meninggalkannya.
Ketahuilah, 99% pria pada umumnya mencintai seorang wanita dari apa yang dilihatnya, sedangkan 99% wanita pada umumnya mencintai pria dari apa yang diucapkannya. Itulah kenapa wanita selalu bersolek dan pria selalu berbohong.
Ketahuilah, seorang pria hanya membutuhkan satu sosok wanita yang memiliki kecintaan kepada dirinya sebagaimana ibunya. Seorang pria akan mencari sosok wanita yang seperti ibunya. Seorang pria bahkan rela mengupayakan (bahkan menafkahi seorang wanita) hanya untuk mendapati sosok seperti ibunya. Namun, beberapa di antaranya gagal menemukannya. Mereka hanya menghidupkan kenangan dari sosok seorang ibu pada diri wanita yang dinikahinya.
Ingatlah, jangan percaya sebuah senyuman adalah selalu tanda persahabatan, karena sebuah senyum bisa jadi adalah sebuah sampul dari kemunafikan dan pengkhianatan.
Ingatlah, emoticon 🫶 bukan selalu tanda cerminan emosi cinta. Bisa jadi itu adalah representasi dari tangan-tangan yang ingin mencekik lehermu.
Ingatlah, bahwa seorang teman bukan berarti dia temanmu. Ingatlah siapa orang yang membawa cahaya kepadamu ketika kamu dalam kegelapan. Ingatlah siapa orang yang mematikan cahaya dan meninggalkanmu di dalam gelap.
Ingatlah, untuk tidak menyimpulkan seseorang dari manisnya lisan, tetapi dari bagaimana perbuatan yang dia cerminkan. Kadang kamu hanya menganggap mereka serius sebagaimana dirimu, padahal ternyata mereka hanya sedang sekadar bercanda dan tidak benar-benar serius.
Ingatlah, tidak semua di antara mereka benar-benar mencintaimu. Mereka tahu persis bahwa kamu adalah orang yang baik, kemudian mereka berpura-pura baik. Itu karena mereka sedang menginginkan kebaikanmu.
Ingatlah, orang mati menerima lebih banyak bunga dibandingkan orang yang hidup. Ini adalah bukti manusia lebih memilih menyesal ketika mereka telah kehilangan, dibandingkan bersyukur atas apa yang masih ada mengelilinginya.
Ingatlah bahwa manusia menjadikan uang/harta sebagai tujuan akhir kehidupan di dunia, padahal uang/harta adalah alat untuk sampai kepada tujuan manusia yang sesungguhnya, yaitu kehidupan akhirat.
Ingatlah untuk selalu memilih kualitas dibanding kuantitas, karena kita memahami benar satu gram batu berlian memiliki harga yang mahal dibandingkan satu kilogram batu cadas.
Ingatlah, bahwa kesederhanaan bukan tanda lemah, tumpul, atau bukan tanda seseorang rendah atau tidak terhormat. Ingatlah bahwa besi yang kasar akan menjadi bilah pedang yang tajam karena diasah, bukan karena ditambah—alias disederhanakan, melainkan yang tidak perlu tidak usah diikutsertakan.
Ingatlah bahwa karakteristik hati kita akan condong menginginkan cinta, karakter jiwa kita akan condong menginginkan ketenangan, karakter raga kita condong menginginkan kemalasan, sedangkan karakter pikiran seseorang yang sehat akan condong memilih kesuksesan. Pikiran yang sehat tentu akan memilih kesuksesan akhirat dibandingkan kesuksesan dunia.
Jika seseorang tidak mengerti bagaimana cara sesuatu bekerja, maka dia akan gusar. Sebaliknya, seseorang yang paham bagaimana cara sesuatu itu bekerja, dia akan tenang dan segala sesuatunya akan berjalan lancar.
Jika kamu tidak memahami sebuah situasi dengan cermat, maka jangan kamu menilai terlalu cepat.
Jika kita salah melangkah, besarkanlah hati untuk koreksi dan memperbaiki, bukan malah membesarkan ego. Karena ketidakmampuan menurunkan ego, sejatinya adalah cerminan dari seseorang yang b*go (baca: bodoh).
Jika sesuatu yang tidak baik sedang terjadi, jangan terburu-buru memutuskan. Tunggulah sebentar dengan tenang, karena sesuatu yang baik sedang dalam perjalanan mendatangimu.
Jika kamu kehilangan sesuatu atau ditinggal oleh orang-orang yang mana itu kamu anggap menyedihkan atau menyakitkan, sebaliknya segera ikhlaskan serta sejatinya bergembiralah. Karena itu adalah “mekanisme” (cara kerja) Allah Azza Wa Jalla yang sedang menjauhkan kita dari sesuatu yang buruk. Yakinlah, Allah (akan) menggantikannya dengan sesuatu yang jauh lebih baik.
..Wallahu a’lam..