...

TUJUAN MEMPELAJARI AGAMA ISLAM

Artikel - 3 months ago - Tag : Artikel
Author : Abdullah Abdurrahman

Tujuan Mempelajari Agama Islam
(Dalam Kajian Filsafat)

Destinasi atau tujuan utama, ketika seseorang mempelajari agama Islam adalah :

1. Mencari kebenaran.
2. Mengenal diri & peran dalam kehidupan.
3. Membentuk & mengembangkan moral.

Secara Epistemologis, yaitu :
Mencari sumber pengetahuan, dan cara untuk memperoleh pengetahuan tersebut. 

Secara Metafisis, yaitu :
Mengkaji konsep keberadaan “Tuhan”, dan hubungan antara dirinya dengan Tuhan. 

Secara Aksilogis, yaitu : 
Mengembangkan nilai-nilai dan prinsip hidup, yang sesuai dengan ajaran Tuhan.

Sedangkan secara Antropologis, yaitu : 
Memahami hakikat manusia, dan perannya di dalam kehidupan.
__________________

Mempelajari agama dari konteks spiritual, akan mengembangkan kesadaran tentang keberadaan Tuhan, mengembangkan iman dan ketaqwaan, membersihkan hati dan diri, serta pada akhirnya mendapati kebahagiaan dan ketenangan jiwa.
_________________

Mempelajari agama Islam, pada sudut pandang pragmatisme, akan mendorong penerapan ajaran Islam di dalam keseharian, membuat relasi dengan komunitas, terkoneksi dengan orang-orang yang sholeh, serta terbangunnya hubungan yang harmonis antar sesama. Memahami arti ketundukan, ketaatan, pengabdian. Kemudian melaksanakan ibadah dan muamalah yang mengandung ketaqwaan, serta mampu meningkatkan kualitas hidup di dunia, dan pada kehidupan setelahnya.

*******************

Pada kesimpulannya, bahwa mempelajari agama, bukanlah bertujuan kelulusan, bukanlah koleksi ilmu yang diakhiri dengan validasi gelar, S.Ag, Lc, MA, Doktor, atau lainnya. Bukan pula untuk menjadi ustadz, atau harus menjadi tokoh agama, yang banyak pengikut, follower, subscriber, yang kemudian mendorong diri menjadi oknum dalam agama ini pada bab setelahnya, yang mana dengan ilmu tersebut mereka menungganginya, untuk mencari cuan dunia, atau menjual agamanya.

Antagonisme seseorang yang mempelajari agama versus yang tidak, adalah terletak pada amalnya, ibadahnya, dan ketaqwaannya. Bukan terletak pada koleksi hafalannya, koleksi gelarnya, bukan pangkat atau kedudukan dunianya, bukan banyak harta dan bendanya, ataupun banyak followers yang mengikutinya.


..Wallahu a’lam..