Setelah sebelumnya kita membahas Ustadz Palsu, pada kesempatan ini akan dibahas yang lebih parah, dan lebih berbahaya, yaitu : Ulama Palsu.
Yang beberapa ciri cirinya, akan dibahas pada materi kali ini, agar kita semua terhindar dari yang demikian, orang orang yang lebih buruk dari penjahat, pemaksiat, yaitu : Ulama Palsu
_____
Ulama palsu, ciri ciri paling mudah terlihat dari rujukannya yang dipakai juga palsu, atau tidak jelas. Rujukan atau referensi guru guru mereka tidak jelas, rujukan atau referensi kitab kitab mereka juga tidak jelas, bukan Al Quran bukan As Sunnah. Dia mengajarkan / menerangkan bukan dari Dalil, tidak berdasarkan Dalil, melainkan pendapatnya, pendapat gurunya, cerita cerita dari keluarganya, juga pendapat pendapat dari kitab selain Al Quran atau As Sunnah, bahkan cerita cerita khurafat, bohong, dongeng, yang tidak masuk akal, dan tidak bisa dibuktikan.
Ulama palsu, ciri mudah untuk mendeteksi selanjutnya adalah, dia membuat orang lain ghuluw kepada dirinya, taklid buta kepada dirinya, ngefans terhadap dirinya, diatas Al Quran dan As Sunnah, diatas Allah dan RasulNya, diatas kebenaran itu sendiri. Dia mendoktrin dan mendogma orang lain agar memakai “kacamata kuda”, dimana kebenaran dan keselamatan hanya datang dari dirinya, adapun ada pihak lain yang berbeda, menasehati, mengkritik, memperbaiki, mengoreksi ajarannya, akan dianggap membenci, menjelekkan, menyalah nyalahkan, marah, tersinggung, sebaliknya dia menyerang (pribadi) pihak lain, dengan konotasi yang buruk misal : wahabi, sesat, takfiri, kafir, dll.
Ulama palsu, akan mendoktrin muridnya untuk menolak kebenaran dan ilmu pengetahuan selain dari dirinya. Jangan percaya pada teknologi karena itu buatan kafir, jangan berguru pada google, yang mana sebenarnya dia takut ada kebenaran dan keilmuan lain selain yang ada pada dirinya.
Ulama palsu, akan mendoktrin muridnya untuk menjilati kakinya, katanya ada keberkahan, katanya syarat masuk surga adalah datang dari dirinya, minum kopi bekas dia, minta air doa dari dia, bahkan menyuruh mencium dan sujud ke kuburannya (guru gurunya).
Ulama palsu, dia mengajarkan tidak pada tempat yang seharusnya, misal : mengadakan acara pengajian di lapangan, kuburan, menutup jalanan dll, tidak pula mengajari Al Quran atau Hadits melainkan, menceritakan dongeng, menceritakan kehebatan keluarga/keturunannya, mengajak nyanyi nyanyi, atau mengajarkan kebencian bahkan caci maki pihak lain, bahkan kepada penguasa, pemerintah.
Dll.
_____
Bagi kaum yang sedikit lebih terpelajar, mungkin ciri ciri diatas tidak laku. Mereka Ulama palsu tidak lagi memakai cara cara diatas melainkan cara cara yang lebih halus.
Ulama palsu, akan memakai “pakaian” menampilkan dirinya seolah asli, mengaku asli, menampilkan bukti bukti agar membuat orang lain lebih percaya, misal : lulusan timur tengah, arab, dll, dengan mencantumkan gelar gelar, dll, agar orang lain lebih percaya. Mereka kemudian menjaring “mangsa” nya (dengan mengadakan kajian) di Masjid Masjid, membuat medsos, sebagai alat bukti validasi, kemudian mereka memakai bahasa yang lembut dan bahasa yang ringan, agar menarik perhatian (follow/subscribe). Mereka memakai Al Quran, As Sunnah, atau pun kitab kitab rujukan / referensi yang meyakinkan seperti Bukhari, Muslim, dll. Namun, bukan dengan pemahaman sebagaimana Allah dan RasulNya, bukan sebagaimana maksud Bukhari, Muslim, atau Ulama lainnya, melainkan pemahaman dirinya sendiri, pemahaman agar orang lain suka kepada dirinya.
Ulama palsu, secara halus, kemudian merubah “Ulama” yang kata sifat menjadi -> kata kerja, alias menjadikannya -> “pekerjaan”, mereka kemudian “bekerja” sebagai penceramah, pengkhotbah, dan kemudian mengambil upah, mereka menjadikannya sebagai mata pencarian. Tidak tanggung tanggung kemudian membuat umpan misal konten kemewahan, agar menjaring mangsa yang lebih kaya, kemudian mereka membuat pengajian berbayar, premium, di hotel, di kafe, khusus orang orang kaya,
Dimana Ulama, Ustadz, Dai, yang berdakwah seharusnya adalah karena kewajiban atas ilmu yang ada dititipkan pada dirinya, mengajak orang kepada kebaikan/kebenaran, merubah orang bodoh menjadi cerdas, mengajak orang kepada akhirat, berharap kepada akhirat, berharap kepada wajah Allah saja, bukan berharap kepada dunia.
Bukankah Para Nabi, Para Rasul, Para Ulama terdahulu tidak menjadikan ini sebagai profesi, melainkan untuk urusan dunia mereka bekerja sebagai penggembala kambing, pandai besi, tukang kayu, tukang jam, dll?
Bukankah dalam agama ini mengajarkan ke-zuhud-an, tawadhu, dan kesederhanaan, bukan malah berlomba mencari dunia, mencari follower/subscriber, mencari kekayaan, menunjukkan kemewahan, dll??
************************
Inilah sebabnya negara kita masih banyak didapati orang orang bodoh, inilah sebabnya negara kita tidak maju maju. Karena gurunya palsu, dosennya palsu, gelarnya (juga kebanyakan) palsu. Kurikulum pendidikan yang dipakai, tetap bagaimana caranya agar tetap bodoh. Ulama dan Ustadznya (juga kebanyakan) palsu, ilmunya mungkin palsu, gelarnya mungkin palsu.
“Gelar, bukanlah tanda seseorang itu pintar atau pernah berfikir, melainkan hanyalah tanda dia pernah bersekolah”.
_____
Inilah sebabnya di negara negara maju, gelar itu tidaklah sesuatu yang amat penting, tidak harus, bukanlah indikator utama melainkan kompetensinya, kemampuan hardskill dan softskill yang diuji, walaupun lebih baik jika disertai pengakuan gelar akademiknya.
Inilah sebabnya di negara negara maju, mereka jarang membahas agama, jarang tokoh agama, jarang Ustadz, Pendeta, Pastur, dll. Karena di negara negara maju mereka paham bahwa agama itu tercermin bukan dari penampilan atau perkataan, melainkan perbuatan.
“Tidak perlu berbicara agama didepanku, biar aku melihat agama didalam dirimu dari tindakanmu / dari perilakumu”.
_____
Sebaliknya di negara kita, semua sibuk membicarakan agama, mendakwahkan agama, mengait ngaitkan dengan agama, bahkan memperdebatkan agama. Sebaliknya di negara kita, yang katanya paling banyak umat beragamanya, terutama Islam, percaya Tuhan, percaya Allah, padahal realitanya tidak.
Mengaku paling beragama, tetapi :
•Pelaku riba terbanyak sedunia
•Judi slot terbanyak se Asia Tenggara
Mengaku paling beragama, tetapi :
Negara Muslim dengan impor miras terbanyak didunia, kasus impor dan penggunaan Narkotika yang tinggi, Negara Muslim dengan klub malam terbanyak, Negara Muslim dengan akses situs porno terbesar, Negara Muslim dengan pelaku zina (pacaran) terbesar didunia, Negara Muslim dengan kasus korupsi terbesar didunia.
************************
Ulama Ulama palsu itu, ciri ciri berikutnya biasanya bermulut yang akan dipenuhi kata kata seakan bijak :
“Uang memang tidak dibawa mati”
“Sabar, Ketika Diuji Kemiskinan”
Mereka lupa, dimana mereka mengatakan itu dari dalam rumah mereka yang mewah, dan dari atas mobil mewah yang mereka naiki. Alias, ini bertolak belakang antara ucapan dan perbuatan.
Ulama palsu itu ciri cirinya, dia sibuk berbicara, namun tidak dengan perilakunya, perbuatannya.
Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda, “akan ada zaman dimana akan banyak yang pandai berbicara agama (Qori), namun sedikit yang paham agama (Quro)”.
Ulama palsu, ustadz palsu, guru palsu, dosen palsu, pemimpin palsu, pejabat palsu, dokter palsu, muslim palsu, inilah sebab kenapa negara kita, tidak maju maju.
..Wallahu a’lam..